1. Investasi

Apa Itu Obligasi? Kenali Definisi, Jenis, dan Kelebihannya

Segala bentuk investasi kini sedang marak dan semakin diminati oleh masyarakat luas. Bahkan, orang yang sangat awam pun pada akhirnya tertarik untuk belajar dan menggeluti dunia investasi. Obligasi adalah salah satu contoh bentuk investasi yang cukup menguntungkan bagi para investor.

Bukan tanpa alasan, dalam obligasi, investor sangat dimungkinkan untuk mendapatkan keuntungan berupa bunga yang nominalnya pun bermacam-macam. Bahkan, bunga yang dimaksud dalam obligasi ini ditengarai selalu memiliki nilai yang lebih besar dibanding bunga deposito, lho. Penasaran untuk mengetahui tentang obligasi lebih lanjut? Anda bisa temukan informasinya dalam penjelasan di bawah ini!

Pengertian Obligasi

Dasarnya, pengertian obligasi adalah surat pernyataan utang yang dikeluarkan oleh pihak penerbit, baik swasta maupun pemerintah, kepada pihak yang berpiutang. Sifat dari surat obligasi adalah dapat dibeli oleh masyarakat, sehingga di sini, pihak pemegang obligasi adalah masyarakat yang berpiutang. 

Pada umumnya, surat obligasi berisi tentang perjanjian pembayaran utang, yang menyebutkan nominal pokok utang, bunga, serta tanggal jatuh temponya. Tempo dari pembayaran utang dalam surat obligasi adalah 1-10 tahun lamanya. 

Surat obligasi adalah surat yang umumnya diterbitkan oleh pemerintah atau korporat swasta yang bertujuan untuk mendapatkan modal dari masyarakat supaya kinerja perusahaan atau lembaga tidak terhambat karena kekurangan modal. 

KEY TAKEAWAYS

  • Berdasarkan istilah perbankan kliring adalah metode pemindahan uang atau transfer dari satu rekening ke rekening lainnya.
  • Tiga jenis kliring adalah kliring umum, lokal, dan antar cabang.
  • Warkat kliring adalah alat pembayaran non-tunai yang dihitung berdasarkan beban nasabah atau bank melalui kliring.
  • Contoh setoran kliring adalah wesel, cek, bilyet, nota debet, nota kredit, dan giro.

Apa Bedanya Investasi Obligasi dengan Saham?

Perbedaan Obligasi & Saham (sumber: Pexels)
Perbedaan Obligasi & Saham (sumber: Pexels)

Banyaknya bentuk investasi membuat masyarakat seringkali beranggapan bahwa semua jenis investasi itu sama saja. Padahal, setiap bentuk investasi memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Meski sama-sama bertujuan untuk mendapatkan dana segar demi keberlanjutan perusahaan, saham dan obligasi adalah dua hal yang berbeda. Perbedaan saham dan obligasi adalah terletak pada bentuk keuntungan yang didapatkannya. 

Seperti yang telah dijabarkan, investasi obligasi adalah investasi berupa surat utang yang diberikan oleh penerbit surat kepada yang berpiutang, dan bunga obligasi adalah keuntungan yang akan didapatkan oleh sang investor. Istilah bunga dalam obligasi biasanya juga disebut dengan kupon. Berbeda dengan obligasi, saham merupakan sebuah bentuk kepemilikan perusahaan, dan investor berhak mengambil keuntungan dari perusahaan tersebut. 

Karakteristik Obligasi

Pada surat obligasi, tentu terdapat beberapa unsur atau karakteristik yang harus dimuat di dalamnya. Berikut ini adalah karakteristik dari surat obligasi:

1. Nilai Obligasi

Per Value Obligasi, atau nilai obligasi adalah jumlah nominal yang dipinjam dan harus dikembalikan sebelum tanggal jatuh tempo. Penerbit surat obligasi harus mencantumkan dengan jelas seberapa besar nominal yang dipinjam, arus kas perusahaan, serta seberapa besar dana yang sedang dibutuhkan perusahaan kini.

2. Principal Rate

Principal Rate merupakan sebuah hal yang berkaitan dengan redemption value, per value, serta maturity value. Nominal principal rate dikeluarkan oleh penerbit surat obligasi, dan wajib dibayarkan kepada pemegang obligasi sebelum waktu jatuh tempo.

3. Coupon Rate

Salah satu karakteristik obligasi adalah adanya Coupon Rate, yang merupakan tingkatan kupon atau bunga, yang wajib dibayarkan oleh penerbit surat obligasi, kepada pemegangnya. Biasanya, coupon rate ini akan dibayarkan setiap tahun.

4. Tempo Pembayaran

Bunga atau kupon yang telah disepakati sebelumnya harus dibayarkan oleh penerbit secara berkala. Tempo pembayaran ini pada umumnya diatur dengan sistem bulan, semester, dan juga tak menutup kemungkinan untuk dibayarkan dengan tempo tertentu. 

5. Tanggal Jatuh Tempo

Pada umumnya, tanggal jatuh tempo surat obligasi akan ditentukan saat surat tersebut diterbitkan. Biasanya, durasi pelunasan utang yang diberikan adalah sekitar 1-10 tahun. Namun, untuk menghindari risiko yang lebih besar, banyak pihak yang pada akhirnya memutuskan untuk memilih waktu jatuh tempo sekitar 5 tahunan.  

Jenis-Jenis Obligasi

Jenis-Jenis Obligasi (sumber: Pexels)
Jenis-Jenis Obligasi (sumber: Pexels)

Jenis-jenis obligasi secara garis besar terdiri dari dua hal, yakni: obligasi konvensional dan obligasi syariah. Anda dapat mengetahui penjelasan lengkap mengenai kedua jenis obligasi ini pada ulasan berikut:

Obligasi Konvensional

Obligasi konvensional adalah sebuah perjanjian yang menerapkan sistem suku bunga atau kupon di dalamnya. Pada umumnya, obligasi konvensional dibagi menjadi beberapa hal, antara lain: berdasarkan penerbit, berdasarkan nominal, dan berdasarkan pembayaran bunga. Simak penjelasannya berikut ini!

Berdasarkan Penerbitnya

1. Obligasi Pemerintah (Government Bonds)

Surat obligasi yang satu ini diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia. Di Indonesia, penerbitan surat obligasi adalah setiap satu tahun sekali, yang diterbitkan dengan nama Obligasi Negara Ritel (ORI), Sukuk Ritel, Sukuk Tabungan, dan Saving Bond Ritel. Perlu Anda ketahui bahwa Indonesia sudah menerbitkan surat obligasi sejak bulan Agustus 2006. 

2. Obligasi Korporat (Corporate Bonds)

Obligasi korporat, atau corporate bonds, merupakan surat obligasi yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan, baik swasta maupun BUMN. Rentang waktu penerbitan surat obligasi korporat ini adalah satu tahun. 

3. Obligasi Daerah (Municipal Bonds)

Municipal Bonds, atau obligasi daerah merupakan surat obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Surat obligasi daerah ini diterbitkan dengan tujuan untuk merealisasikan pembangunan yang berkaitan langsung dengan publik.

Berdasarkan Nominalnya

1. Obligasi Ritel

Ditinjau dari segi nominalnya, pada umumnya surat obligasi ritel merupakan surat utang yang dibuat untuk nominal utang yang relatif kecil, dan umumnya tak sampai terbilang puluhan juta. 

2. Obligasi Konvensional

Berbeda dari obligasi ritel, obligasi konvensional merupakan surat perjanjian utang yang memuat nilai sangat fantastis, mulai dari Rp 1 miliar untuk tiap slotnya. 

Berdasarkan Pembayaran Bunganya

1. Obligasi Kupon

Obligasi kupon adalah surat perjanjian yang menyatakan bahwa pemegang obligasi wajib membayarkan bunga secara berkala kepada investornya. Nominal kupon adalah nominal yang sebelumnya telah disepakati oleh pihak investor dan pihak pemegang obligasi. 

2. Fixed Coupon

Fixed coupon, atau kupon tetap merupakan jenis obligasi yang nilai suku bunganya telah ditetapkan. Nominal suku bunga ini disepakati oleh kedua belah pihak untuk tidak ditambah atau tidak dikurangi, hingga waktu jatuh temponya. 

3. Floating Coupon

Floating coupon, atau kupon mengambang, merupakan jenis obligasi yang memberi kesempatan pada investor untuk mendapatkan suku bunga dengan nilai yang berubah-ubah setiap tempo pembayarannya. Nilai suku bunga yang berubah-ubah ini ditentukan dari indeks pasar uang. Dalam jenis obligasi ini, besaran nilai suku bunga yang pertama kali ditetapkan akan menjadi patokan minimal bagi nilai suku bunga yang dibayarkan selanjutnya. 

4. Zero Coupon Bond

Zero coupon bond merupakan jenis obligasi yang tak memberlakukan kupon atau bunga di dalamnya. Pada umumnya, investor akan mendapatkan keuntungan investasi dari selisih harga jual diskonto. Selain harga jual diskonto, investor akan mendapatkan keuntungan dari harga awal surat saat proses jual beli.

Obligasi Syariah

Bagi Anda yang tertarik untuk melakukan investasi obligasi namun tak ingin terlilit riba, obligasi syariah dapat menjadi opsi yang bagus bagi Anda. Obligasi syariah adalah obligasi dimana sang investor akan mendapatkan keuntungan dari sistem bagi hasil atau nisbah. Pembayaran nisbah akan dilakukan oleh perusahaan secara berkala hingga waktu jatuh tempo.

Obligasi syariah sendiri dibagi ke dalam 4 jenis, yakni: sukuk ijarah, sukuk mudharabah, sukuk musyarakah, dan sukuk istishna. Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa simak penjelasan di bawah ini!

1. Sukuk Ijarah

Sukuk ijarah merupakan surat obligasi syariah yang penerbitannya berdasarkan kepada perjanjian sewa hak atas sebuah aset kepada pihak lainnya.Surat perjanjian ini diterbitkan berdasarkan harga yang telah disepakati sebelumnya, dan tidak diikuti dengan perpindahan kepemilikan terhadap aset tersebut.

2. Sukuk Mudharabah

Sukuk mudharabah adalah surat perjanjian yang diterbitkan atas dasar akad mudharabah, dimana pihak pertama berperan sebagai pemberi modal, dan pihak lainnya akan memberikan keahliannya. Investor akan mendapatkan keuntungan dari nisbah atau bagi hasil yang telah disepakati sebelumnya.

Namun, dalam obligasi ini, seluruh bentuk kerugian akan ditanggung oleh sang pemberi modal, selama kerugian tersebut tidak disebabkan oleh niat buruk dari sang pemberi keahlian.

3. Sukuk Musyarakah

Sukuk musyarakah adalah sebuah perjanjian yang diterbitkan atas akad musyarakah, dimana pihak-pihak yang ada saling menggabungkan modal untuk membangun sebuah proyek baru, atau menjalankan proyek yang sudah ada. Keuntungan serta kerugian yang ada akan ditanggung oleh semua pihak berdasarkan porsi partisipasi dari masing-masing pihak itu sendiri.

4. Sukuk Istishna

Sukuk istishna merupakan jenis obligasi dimana pihak-pihak di dalamnya menyepakati sebuah transaksi jual beli dalam rangka pembiayaan sebuah proyek atau barang lainnya. Dalam hal ini, harga, spesifikasi barang, dan waktu penyerahan ditentukan terlebih dahulu melalui sebuah kesepakatan.

Kelebihan dan Kekurangan Investasi Obligasi

Kelebihan & Kekurangan Obligasi (sumber: Pexels)
Kelebihan & Kekurangan Obligasi (sumber: Pexels)

Meski setiap bentuk investasi merupakan sesuatu yang menguntungkan, nyatanya setiap investasi juga memiliki kekurangan serta kelebihannya masing-masing, termasuk investasi obligasi. Berikut ini penjelasan tentang kelebihan dan kekurangan dari investasi obligasi:

Kelebihan

Kelebihan yang dimiliki oleh investasi obligasi adalah sebagai berikut:

  1. Surat obligasi bisa dijadikan jaminan saat Anda mengajukan pinjaman ke bank, atau membeli saham di bursa efek
  2. Tingkat imbal hasil sudah diperhitungkan sejak pertama kali Anda memutuskan untuk melakukan investasi obligasi
  3. Bila Anda memiliki obligasi berupa surat utang negara, Anda tak perlu ragu soal keamanannya, karena hal ini diatur oleh Undang-Undang
  4. Nilai kupon obligasi adalah lebih besar dari kupon deposito
  5. Memperoleh keuntungan dari penjualan aset modal yang harganya lebih tinggi

Kekurangan

Kekurangan yang dimiliki investasi obligasi adalah sebagai berikut:

  1. Berpotensi memicu terjadinya risiko default yang hanya terjadi pada obligasi korporat
  2. Risiko maturitas lebih sering terjadi pada obligasi korporat terkait dengan tanggal jatuh tempo
  3. Susahnya likuiditas obligasi swasta maupun pemerintah

Pasar Obligasi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, surat obligasi adalah surat utang yang bisa diperjualbelikan. Pasar obligasi adalah tempat dimana surat obligasi tersebut bisa diperjualbelikan, dan umumnya pasar obligasi dibagi menjadi dua, yakni pasar primer dan pasar sekunder. 

1. Pasar Obligasi Primer

Pasar obligasi primer adalah tempat diperjualbelikannya surat obligasi saat pertama kali diterbitkan. Untuk bisa bertransaksi di pasar obligasi primer, surat utang tersebut harus didaftarkan ke Bursa Efek Indonesia terlebih dahulu. Hal ini bertujuan supaya surat obligasi tersebut dapat diketahui oleh masyarakat luas. 

2. Pasar Obligasi Sekunder

Pasar obligasi sekunder merupakan tempat diperjualbelikannya surat obligasi setelah diterbitkan, dan setelah surat tersebut selesai didaftarkan ke Bursa Efek Indonesia. Setelah proses penerbitan dan pendaftaran surat obligasi selesai, maka surat tersebut bisa diperdagangkan melalui pasar sekunder.

Itulah tadi beberapa informasi mengenai investasi obligasi yang ternyata cukup menguntungkan. Sudahkah Anda tertarik untuk menggeluti dunia investasi yang satu ini? Sebelum mulai berinvestasi dalam bentuk surat obligasi, akan lebih baik jika Anda mempertimbangkan poin-poin kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu, karena hal ini akan membantu Anda untuk menjadi lebih cerdas finansial!

QA

Inklusi Uang mengharuskan penulis untuk mengambil referensi dari sumber utama. Hal ini termasuk jurnal, data pemerintah, laporan original, dan wawancara bersama ahli bidang industri. Kami juga mereferensikan riset orisinil dari publisher terbaik, jika diperlukan. Anda bisa mempelajari lebih lanjut standar yang kami ikuti dalam memproduksi konten yang akurat pada editorial policy kami.

  1. Situs resmi Otoritas Jasa Keuangan. “Definisi dan Jenis Obligasi
  2. Investopedia. “Obligation
  3. Yahoo! Finance. “S&P 500 (^GSPC): Historical Data.” Accessed Jan. 31, 2022.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Apa Itu Obligasi? Kenali Definisi, Jenis, dan Kelebihannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]

    Trending

    Salah satu cara mengukur potensi keuntungan suatu perusahaan adalah menggunakan rasio Basic Earning Power (BEP). Pengukuran ini mempresentasikan kemampuan sebuah bisnis dalam menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Rumus ini bisa digunakan apabila prakiraan kondisi operasional perusahaan adalah stabil.  Semakin tinggi BEP yang dihasilkan, maka semakin besar efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset.Untuk lebih jelasnya, […]
    Yuk, mari mengenal apa itu PAB (Pajak Alat Berat).  Dalam dunia perpajakan, setiap alat atau properti yang digunakan untuk mempermudah kegiatan proyek. Alat-alat tersebut seperti traktor,crane, maupun bulldozer yang di mana merupakan objek yang dikenai pajak.   Terlepas dari fungsi alat berat di atas, tak jarang orang-orang tidak mengetahui apabila kendaraan besar dikenai pajak. Perpajakan alat […]
    Sejarah asuransi di Indonesia mulai diperkenalkan pada zaman kolonial Belanda. Pada zaman kolonial tersebut, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan masyarakat. Mulai dari segi ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan. Salah satu perubahan yang signifikan adalah ekonomi.  Kata “asuransi” berasal dari bahasa Belanda yaitu verzekering yang mempunyai arti pertanggungan. Pada saat itu, tepatnya masa kolonial Belanda, […]
    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]