Investasi kini menjadi pilihan bagi banyak orang untuk mengembangkan asetnya agar tetap stabil di masa depan. Jenis investasi ada banyak dan beragam, investasi saham adalah salah satunya. Tepatnya, Saham adalah instrumen pasar keuangan yang sangat populer di masa kini, bahkan, anak muda sudah mulai melakukan kegiatan penanaman modal melalui saham yang notabene memiliki tingkat resiko tinggi untuk pemula.
Dengan tingginya minat masyarakat terhadap investasi, informasi mengenai instrumen saham pun semakin dibutuhkan karena banyak pemula yang mulai masuk pada dunia ini. Melalui artikel ini, Anda akan mendapatkan segala informasi mengenai investasi saham, mulai dari pengertian, tujuan, cara bertransaksi, klasifikasi sektor, kelebihan, hingga risiko yang akan dihadapi ketika ingin terjun di dunia investasi saham.
KEY TAKEAWAYS
- Berdasarkan istilah perbankan kliring adalah metode pemindahan uang atau transfer dari satu rekening ke rekening lainnya.
- Tiga jenis kliring adalah kliring umum, lokal, dan antar cabang.
- Warkat kliring adalah alat pembayaran non-tunai yang dihitung berdasarkan beban nasabah atau bank melalui kliring.
- Contoh setoran kliring adalah wesel, cek, bilyet, nota debet, nota kredit, dan giro.
Pengertian Investasi Saham
Daftar Isi
Secara umum, investasi saham adalah kegiatan penanaman modal yang dilakukan oleh individu atau badan usaha dalam bentuk penyertaan dana dan akan mendapatkan bukti investasi berupa surat bukti kepemilikan satu perusahaan. Dengan melakukan investasi saham pada suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas, Anda jadi memiliki klaim atau hak atas aset serta segala penghasilan dari perusahaan tersebut.
Investor, sebutan untuk orang yang melakukan investasi, nantinya akan mendapatkan keuntungan berupa laba dari modal awal yang diberikan. Jumlah laba yang didapatkan oleh investor mengikuti peningkatan ekonomi dari bisnis perusahaan tersebut. Maka dari itu, kinerja dari perusahaan akan sangat mempengaruhi untung dan rugi para investornya.
Apa Bedanya Investasi Saham dengan Trading Saham
Investasi dan trading saham sering dianggap sebagai dua hal yang sama oleh para pemula. Padahal nyatanya, investasi dan trading saham adalah kegiatan ekonomi yang berbeda dan berlawanan satu sama lainnya. Untuk mengetahui apa saja perbedaan antara investasi saham dengan trading saham, Anda dapat melihatnya melalui penjelasan berikut ini.
- Perbedaan tujuan
Berdasarkan tujuannya, investor melakukan investasi pada saham yaitu untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, sehingga, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan dan kinerja perusahaan berkepanjangan. Di sisi lain, trading saham memiliki tujuan untuk menghasilkan keuntungan dari transaksi jual beli saham dalam jangka pendek.
- Perbedaan risiko
Dari segi risiko, investasi pada saham adalah kegiatan yang memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan trading saham. Akan tetapi, investasi saham yang berisiko rendah ini hanya memiliki potensi pengembalian modal yang kecil jika dalam jangka pendek sehingga berbanding terbalik dengan trading saham yang bermain pada jangka pendek.
- Perbedaan fasilitas yang didapatkan
Fasilitas yang didapatkan jika Anda melakukan investasi pada saham ada beragam, diantaranya yaitu pendapatan dividen, pemecahan saham, bonus, dan lain sebagainya. Trader yang melakukan trading saham tidak bisa merasakannya karena fasilitas tersebut hanya bisa didapatkan jika sudah melakukan penanaman modal dalam jangka panjang.
Tujuan Investasi Saham
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, investasi menggunakan saham memiliki tujuan untuk mengembangkan dan memperbanyak aset yang dimiliki oleh individu atau badan usaha.
Investasi pada saham biasanya dilakukan dalam jangka waktu yang sangat panjang, bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Hal tersebut juga bertujuan untuk menstabilkan keadaan perekonomian individu di masa depan.
Bagaimana Cara Berinvestasi Saham?
Untuk melakukan investasi pada instrumen saham saat ini, Anda bisa melakukannya dengan mudah. Hal pertama yang perlu Anda lakukan yaitu membuat rekening efek.
Rekening efek pada dunia saham adalah rekening yang dikelola oleh bank kustodian sehingga Anda bisa melakukan transaksi efek atau surat berharga, seperti saham, pada bursa efek. Selain melakukan pembelian melalui perusahaan efek, cara lain yang dapat Anda lakukan untuk membeli saham adalah dengan bertransaksi melalui pialang saham.
Jika telah memilih sarana untuk bertransaksi, Anda selanjutnya sudah bisa langsung melakukan pembelian saham. Dalam Bursa Efek Indonesia, saham memiliki minimal pembelian. Jumlah minimal pembelian dari instrumen saham adalah 1 lot atau sama dengan 100 lembar.
Klasifikasi Sektor dan Subsektor Saham
Klasifikasi sektor dan subsektor dari saham ini ada beragam. Per tanggal 25 Januari 2021, Bursa Efek Indonesia selaku pemegang sarana transaksi perdagangan efek di Indonesia menjelaskan klasifikasi baru terhadap sektor perusahaan dalam dunia saham. Adapun sektor dan subsektor tersebut diantaranya yaitu sebagai berikut.
- Energi (A): perusahaan yang menjual produk mengenai ekstraksi energi dan hal berhubungan lainnya, seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
- Barang Baku (B): perusahaan yang menjual produk atau jasa yang dibutuhkan oleh industri lain dalam memproduksi produk akhir, seperti material konstruksi, barang kimia, pertambangan, dan lain-lain.
- Perindustrian (C): perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh industri, namun bukan berupa barang baku dan bisa digunakan langsung tanpa harus diolah kembali. Contoh produk atau jasa dari perusahaan ini yaitu penyedia jasa percetakan, jasa penelitian, produsen barang pertahanan, mesin, dan lain-lain.
- Barang Konsumen Primer (D): perusahaan yang mendistribusikan produk atau jasa untuk konsumen yang bersifat primer, seperti toko makanan, obat-obatan, supermarket, dan masih banyak lagi.
- Barang Konsumen Non-Primer (E): perusahaan yang melakukan produksi produk atau jasa kepada konsumen berupa barang sekunder, seperti barang rumah tangga, mobil, pakaian, sepatu, dan lain sebagainya.
- Kesehatan (F): perusahaan yang menyediakan produk serta layanan kesehatan, seperti produsen peralatan kesehatan, perusahaan farmasi, dan lain sebagainya.
- Keuangan (G): perusahaan yang bergerak pada bidang keuangan, seperti bank, modal ventura, asuransi, jasa investasi, hingga perusahaan holdings.
- Properti dan Real Estat (H): perusahaan yang bergerak pada pengembangan properti bangunan dan real estate.
- Teknologi (I): perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang berhubungan dengan teknologi, seperti penyedia jasa internet, konsultan TI, serta produsen perangkat komputer.
- Infrastruktur (J): perusahaan yang memiliki peran dalam pembangunan serta pengadaan kebutuhan infrastruktur.
- Transportasi dan Logistik (K): perusahaan yang memiliki peran pada kegiatan pengangkutan dan perpindahan, seperti penyedia jasa logistik dan pengantaran.
- Produk Investasi Tercatat (Z): perusahaan pada sektor ini menawarkan produk investasi yang telah tercatat secara resmi pada Bursa Efek Indonesia.
Keuntungan Investasi Saham
Sebagai salah satu kegiatan perekonomian, investasi saham memiliki keuntungan yang cukup menjanjikan. Keuntungan jika Anda melakukan investasi saham dapat diketahui melalui penjelasan berikut ini.
1. Capital Gain
Capital gain adalah keuntungan ketika harga jual saham lebih tinggi dari harga belinya. Semakin banyak modal yang Anda investasikan, semakin tinggi pula capital gain yang dapat diperoleh.
2. Dividen Saham
Return saham adalah tingkat atau jumlah keuntungan yang dapat dirasakan oleh para investor karena telah melakukan investasi di suatu perusahaan. Salah satu jenis return yang bisa Anda dapatkan dari investasi saham yaitu dividen.
Dividen saham adalah pembagian keuntungan dari perusahaan kepada para pemegang saham. Hal ini dikarenakan pemegang saham adalah orang yang telah menjadi salah satu bagian dari kepemilikan sebuah perusahaan sehingga mempunyai hak atas dividen tersebut.
3. Fleksibel
Teknologi yang semakin berkembang saat ini menyebabkan kegiatan transaksi perekonomian juga ikut berkembang, tidak terkecuali dengan investasi saham. Investasi saham kini dapat Anda lakukan secara daring, mulai dari riset fundamental perusahaan hingga transaksi jual beli. Oleh karena itu, melakukan investasi saham di masa kini terasa fleksibel sehingga tidak akan mengganggu pekerjaan Anda.
Risiko Investasi Saham
Di samping keuntungan, investasi pastinya memiliki risiko yang harus dihadapi oleh investor. Adapun risiko yang mungkin saja Anda temui ketika melakukan transaksi saham adalah sebagai berikut.
1. Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas merupakan keadaan ketika emiten atau perusahaan mengalami kebangkrutan sehingga para pemegang saham dapat mengklaim hak terakhirnya terhadap kepemilikan aset perusahaan. Hal ini menjadi kewajiban emiten untuk melaksanakannya. Namun, ketika perusahaan mengalami kebangkrutan hingga tidak memiliki aset, pemegang saham bisa saja jadi tidak memperoleh apapun.
2. Capital Loss
Kebalikan dengan capital gain, capital loss merupakan kondisi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga belinya. Hal ini menyebabkan kegiatan transaksi saham Anda mengalami kerugian.
3. Tidak Mendapatkan Dividen Saham
Untuk mendapatkan dividen, perusahaan harus bisa menampilkan performa yang baik dari kondisi perekonomiannya. Maka dari itu, dividen bisa saja tidak akan didapatkan oleh para pemegang saham ketika kinerja perusahaannya mengalami penurunan atau sedang dalam keadaan yang buruk.
4. Delisting dari Bursa Efek
Delisting adalah keadaan ketika suatu emiten dihapus dari bursa saham secara resmi sehingga sahamnya tidak bisa diperjualbelikan pada pasar modal. Hal ini menjadi salah satu risiko melakukan investasi pada saham karena jika berinvestasi pada saham yang mengalami delisting, Anda masih bisa mendapatkan kembali aset Anda namun akan melalui serangkaian proses yang tidak mudah.
Seperti itu penjelasan lebih lanjut mengenai investasi saham sebagai salah satu kegiatan perekonomian. Apakah Anda merasa tertarik untuk mulai melakukan investasi pada saham ini? Terlepas dari jenis instrumennya, hal pertama yang harus Anda perhatikan dalam melakukan investasi adalah dengan mengukur kesanggupan Anda dalam menghadapi risiko yang kemungkinan akan diterima.
Saham adalah salah satu jenis instrumen pasar modal yang memiliki tingkat risiko tinggi sehingga Anda perlu melakukan riset lebih lanjut jika ingin terjun pada jenis pasar modal ini. Semoga melalui artikel ini, Anda bisa mempertimbangkan saham sebagai salah satu sarana investasi yang cocok dengan profil risiko Anda.
QA
Inklusi Uang mengharuskan penulis untuk mengambil referensi dari sumber utama. Hal ini termasuk jurnal, data pemerintah, laporan original, dan wawancara bersama ahli bidang industri. Kami juga mereferensikan riset orisinil dari publisher terbaik, jika diperlukan. Anda bisa mempelajari lebih lanjut standar yang kami ikuti dalam memproduksi konten yang akurat pada editorial policy kami.
- The Economic Times. “What is ‘Capital Market’“
- Investopedia. “Capital Market“
- Federal Reserve Bank of ST. Louis. “Understanding Capital Markets“
- Corporate Finance Institute “Capital Gain“ahoo! Finance. “S&P 500 (^GSPC): Historical Data.” Accessed Jan. 31, 2022.
Tidak ada komentar