1. Investasi

Obligasi Konversi: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

Di dalam pasar modal, investor bisa memilih berbagai macam pilihan surat berharga untuk dijadikan tempat menanamkan modalnya. Salah satu surat berharga atau efek yang sering digunakan untuk berinvestasi yaitu obligasi. Obligasi juga memiliki bermacam-macam jenis. Obligasi konversi adalah jenis obligasi yang telah dikenal oleh para investor. Sebenarnya, apa itu obligasi konversi?

Kali ini, Inklusi Uang berkesempatan untuk mengulas informasi mengenai obligasi secara lengkap dan jelas. Adapun informasi yang akan dimuat pada artikel ini diantaranya yaitu pengertian, cara kerja, jenis, keuntungan serta kelemahan dari obligasi konversi. Simak pembahasan obligasi konversi melalui penjelasan berikut, ya. 

Key Takeaways

  • Pengertian obligasi konversi adalah jenis obligasi atau sekuritas utang suatu perusahaan berupa pendapatan tetap yang dapat dikonversi menjadi lembar saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • Serupa dengan obligasi pada umumnya, obligasi konversi adalah efek dengan waktu jatuh tempo dan perusahaan harus membayarkan bunga tersebut kepada investor selaku pemegang obligasi terkait. Apabila tidak ditukarkan menjadi saham, pemegang obligasi konversi akan mendapatkan nilai nominal atau nilai pokok obligasinya pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.
  • Obligasi konversi terdiri dari 3 jenis, yaitu reverse convertible, mandatory convertible, dan vanilla convertible bond.

Mengenal Apa Itu Obligasi Konversi

Pengertian obligasi konversi adalah jenis obligasi atau sekuritas utang suatu perusahaan berupa pendapatan tetap yang dapat dikonversi menjadi lembar saham sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Obligasi konversi ini dapat diubah menjadi saham oleh para pemegang obligasinya pada waktu-waktu tertentu di dalam masa berlaku obligasi tersebut.

Dengan kata lain, para pemegang obligasi konversi mendapatkan hak untuk menukarkan obligasi tersebut menjadi saham yang diterbitkan oleh emiten atau perusahaan yang sama.

Serupa dengan obligasi pada umumnya, obligasi konversi adalah efek dengan waktu jatuh tempo dan perusahaan harus membayarkan bunga tersebut kepada investor selaku pemegang obligasi terkait. Apabila tidak ditukarkan menjadi saham, pemegang obligasi konversi akan mendapatkan nilai nominal atau nilai pokok obligasinya pada saat obligasi tersebut jatuh tempo.

Cara Kerja Obligasi Konversi

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, obligasi konversi adalah jenis obligasi yang dapat dikonversi menjadi lembar saham. Untuk mengubahnya, obligasi konversi memiliki cara kerjanya tersendiri. Cara kerja dari obligasi konversi adalah sebagai berikut.

Ketika suatu perusahaan memerlukan dana untuk suatu proyek, mereka dapat melakukan peminjaman uang melalui penerbitan obligasi yang memiliki jatuh tempo serta kupon. Selain itu, perusahaan juga akan mendapatkan bunga apabila menerbitkan obligasi konversi yang ditukar dengan saham.

Dengan mengkonversi jenis obligasi ini, pemegang saham yang lain akan mengalami dilusi. Selain itu, perusahaan biasanya menerbitkan obligasi konversi ketika harga sahamnya lebih rendah dari harga konversinya. 

Maka dari itu, obligasi konversi tetap akan menguntungkan investor karena investor tersebut bisa mendapatkan nilai lebih ketika proyek perusahaan telah selesai dan sukses serta memanfaatkan nilai saham yang sesuai dengan kondisi pasar.

Jenis-Jenis Obligasi Konversi

Obligasi konversi terdiri dari 3 jenis, yaitu reverse convertible, mandatory convertible, dan vanilla convertible bond. Penjelasan dari tiga jenis obligasi konversi adalah sebagai berikut.

1. Reverse Convertibles

Reverse convertible dalam tipe obligasi konversi adalah obligasi yang memberikan opsi bagi perusahaan penerbit untuk membeli kembali obligasinya secara tunai atau mengubah obligasi tersebut menjadi saham atau ekuitas pada harga serta tingkat yang telah ditetapkan pada tanggal jatuh tempo.

2. Mandatory Convertibles

Mandatory convertibles merupakan tipe obligasi konversi yang mewajibkan investor untuk mengubah obligasi menjadi saham pada saat jatuh tempo.

3. Vanilla Convertible Bonds

Vanilla convertible bonds adalah obligasi konversi yang paling umum ditemukan. Pada tipe obligasi konversi ini, investor akan diberikan hak untuk mengubah obligasinya menjadi sejumlah saham tertentu pada harga serta tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan. Obligasi ini juga akan mendapatkan pembayaran kupon selama obligasi konversi dalam masa berlaku.

Keuntungan dan Kelemahan dari Obligasi Konversi

Sebagai instrumen investasi, obligasi konversi pastinya akan memiliki keuntungan dan kelemahannya tersendiri. Keuntungan dan kelemahan obligasi konversi adalah sebagai berikut.

Keuntungan

  • Investor akan mendapatkan pembayaran bunga dari obligasi serta memiliki pilihan untuk mengkonversinya menjadi saham dan mendapatkan keuntungan dari harga saham
  • Penerbitan obligasi konversi ini dapat membantu perusahaan terkait untuk meminimalisir sentimen negatif investor yang berkontribusi pada penerbitan ekuitas
  • Perusahaan penerbit akan diuntungkan karena bisa mendapatkan modal tanpa harus mengalami dilusi pada saham
  • Perusahaan bisa membayar suku bunga yang lebih rendah atas hutangnya dibandingkan dengan suku bunga pada obligasi biasa

Kelemahan

  • Apabila investor hendak mengkonversi obligasinya menjadi saham biasa, tingkat kupon  yang ditawarkan oleh perusahaan penerbit lebih rendah sehingga keuntungan yang didapat menjadi sedikit
  • Risiko yang kemungkinan akan diterima oleh investor obligasi konversi lebih tinggi terutama jika obligasi konversi yang dipegang berasal dari perusahaan rintisan atau perusahaan dengan pendapatan sedikit
  • Akan menciptakan kondisi dilusi ketika obligasi dikonversi menjadi saham. Hal ini berdampak terhadap harga saham serta earning per share atau EPSnya

Contoh Kasus Obligasi Konversi 

Agar Anda dapat memahaminya lebih lanjut, Inklusi Uang akan memberikan contoh kasus dari obligasi konversi yaitu sebagai berikut.

Perusahaan BVC memerlukan dana sebesar Rp10 miliar untuk menjalankan proyek barunya. Pendanaan yang dilakukan oleh perusahaan BVC adalah dengan menerbitkan obligasi yang memiliki jatuh tempo selama 5 tahun serta kupon 6 persen. Investor akan mendapatkan 4 persen apabila perusahaan BVC menerbitkan obligasi konversi yang dapat ditukar menjadi saham.

Pendanaan melalui obligasi konversi tersebut dapat dipilih oleh perusahaan BVC apabila tidak dapat mengembalikan pinjamannya secara tunai karena investor bisa menukarkannya menjadi saham. Selain itu, obligasi konversi ini bisa menjadi solusi untuk perusahaan yang menginginkan bunga lebih rendah untuk menekan pengeluaran pada proyek tahap awal.

Baca juga: Apa Itu Obligasi? Kenali Definisi, Jenis, dan Kelebihannya

Demikian ulasan mengenai obligasi konversi yang dapat Inklusi Uang jelaskan. Obligasi konversi adalah jenis instrumen investasi yang dapat dijadikan pilihan bagi investor sebagai tempat menanamkan modalnya. Apabila tertarik, Anda harus memahami obligasi konversi dengan baik terlebih dahulu. Semoga artikel ini dapat memberikan pemahaman mengenai obligasi konversi untuk Anda.

QA

Investopedia. “Convertible Bond

Corporate Finance Institute. “Convertible Bond

Forbes Advisor. “Convertible Bonds Give You The Best Of Both Stocks And Bonds

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Obligasi Konversi: Pengertian, Jenis, dan Keuntungannya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]