Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek.
Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar.
Yuk, pahami lebih lanjut mengenai pengertian, komponen, dan cara menghitung net working capital dalam artikel di bawah ini!
Apa itu Net Working Capital?
Daftar Isi
Secara bahasa, net working capital merupakan modal kerja bersih. Singkatnya, definisi net working capital adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar dari suatu perusahaan.
Aset lancar meliputi kas, persediaan barang jadi/mentah, kas, dan piutang usaha. Sementara itu, kewajiban lancar perusahaan meliputi pinjaman modal dan utang usaha.
Di samping itu, net working capital adalah salah satu indikator untuk mengukur kesehatan keuangan perusahaan, utamanya kemampuan dalam membayar hutang jangka pendek.
Perusahaan dikatakan memiliki likuiditas atau potensi perkembangan yang baik apabila memiliki nilai net working capital yang positif.
Tidak hanya itu, menghitung net working capital juga bisa digunakan sebagai salah satu cara untuk mengetahui pendapatan nasional negara.
Baca Juga: Panduan Cara Tebus Right Issue: Investasi Lebih Cerdas
Komponen dalam Net Working Capital
Terdapat dua komponen utama dalam net working capital, yaitu aset lancar dan kewajiban lancar. Berikut masing-masing penjelasannya.
Aset Lancar
Aset lancar adalah total nilai harta yang dimiliki oleh perusahaan, baik itu dalam bentuk uang tunai, saldo rekening, piutang, maupun persediaan bahan baku.
Adapun fungsi dari aset lancar sendiri adalah untuk membayar beban biaya operasional maupun hutang lancar yang dimiliki perusahaan.
Kewajiban Lancar
Kewajiban lancar adalah keseluruhan beban yang wajib dilunasi oleh perusahaan dan memiliki waktu jatuh tempo dalam jangka pendek, maksimal satu tahun.
Kewajiban lancar tersebut meliputi biaya asuransi, utang usaha. gaji karyawan, serta biaya pajak penjualan.
Baca juga: Mengenal Aset Likuid: Pengertian, Peran Penting & Contohnya
Cara Menghitung Net Working Capital
Dalam cara menghitung net working capital, terdapat beberapa metode atau rumus yang bisa digunakan.
Rumus-rumus untuk menghitung net working capital adalah sebagai berikut:
- Rumus net working capital 1: Net working capital = Aset lancar – Kewajiban lancar
- Rumus net working capital 2: Net working capital = Aset lancar (dikurangi kas) – Kewajiban lancar (dikurangi hutang).
- Rumus net working capital 3: Net working capital = Piutang + Persediaan – Hutang
Rumus pertama adalah formula yang paling sering digunakan oleh suatu perusahaan. Sedangkan rumus kedua dan ketiga cukup jarang digunakan karena tidak meliputi keseluruhan komponen keuangan perusahaan.
Fungsi Penting Net Working Capital
Net working capital adalah aspek yang sangat penting dalam perusahaan. Pasalnya, modal kerja bersih ini diperlukan oleh perusahaan untuk membayar seluruh hutang yang dimiliki sehingga sifatnya solvent.
Kemudian, suatu perusahaan akan dikatakan sebagai solvent apabila telah memiliki uang tunai siap pakai sejumlah hutang yang dimilikinya.
Misalnya begini, PT Alami Indo mempunyai uang tunai sejumlah Rp500 juta. Apabila keseluruhan uang tersebut diinvestasikan, maka perusahaan tidak akan mampu membayar kewajiban lancar.
Baca juga: Gross Profit Margin: Pengertian, Manfaat, dan Perhitungannya
Faktor yang Memengaruhi Net Working Capital
Adapun beberapa faktor yang memengaruhi net working capital adalah sebagai berikut:
1. Penghasilan Perusahaan
Faktor pertama yang berpengaruh terhadap nilai net working capital adalah penghasilan perusahaan.
Faktor ini tergolong dalam aset lancar, sehingga apabila terjadi peningkatan ataupun penurunan penapatan, maka akan langsung berdampak pada net working capital secara keseluruhan.
2. Penjualan Aset Tetap
Faktor kedua dalam net working capital adalah penjualan aset tetap perusahaan. Hal ini biasanya terjadi ketika tingkat produktivitas atau nilai ekonomis aset tersebut menurun.
Dana yang didapatkan dari penjualan tersebut akan masuk ke dalam aset lancar hingga akhirnya berpengaruh pada nilai net working capital perusahaan tersebut.
3. Penjualan Saham
Faktor berikutnya yang memengaruhi net working capital adalah penjualan saham perusahaan. Apabila sebagian saham terjual, maa modal atau aset lancar perusahaan akan bertambah.
4 Tingkat Perputaran Stok
Adapun faktor lain yang turut berpengaruh pada net working capital adalah tingkat perputaran stok atau persediaan bahan baku perusahaan.
Pasalnya, semakin cepat perputaran berlangsung, maka biaya yang akan dikeluarkan menjadi lebih sedikit.
Sebaliknya, jika perputaran stok lebih lama, maka perusahaan perlu meningkatkan pengeluaraan hingga akhirnya berdampak pada aset lancar.
Nah, demikian ulasan tentang apa itu net working capital, mulai dari fungsi pentingnya bagi perusahaan hingga cara menghitungnya melalui beberapa rumus.
Bagi pemilik perusahaan, memahami cara menghitung net working capital adalah suatu keharusan agar bisa mengelola keuangan perusahaan lebih baik lagi.
Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, nilai net working capital yang positif akan membawa perusahaan pada kesuksesan dan keuntungan maksimal.
Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan lupa simak informasi tentang keuangan, investasi, atau ekonomi dalam blog InklusiUang!
Baca juga: Apa itu ROE, Faktor, Fungsi, dan Rumus Cara Menghitungnya
Tidak ada komentar