Istilah yang digunakan pada dunia finansial ada banyak dan beragam. Netting adalah salah satu istilah yang sering digunakan oleh para profesional di bidang ekonomi. Melalui artikel Inklusi Uang kali ini, Anda akan mendapatkan ulasan lengkap mengenai netting, seperti pengertian, cara kerja, jenis, manfaat, hingga contohnya. Simak penjelasannya di bawah, ya.
Key Takeaways
1. Netting adalah suatu proses transaksi antar perusahaan berupa penghapusan atau pengurangan kewajiban pembayaran satu perusahaan dengan menggabungkan dua atau lebih transaksi lain.
2. Transaksi netting adalah salah satu cara perusahaan untuk mengurangi risiko dalam kontrak finansial dengan menggabungkan obligasi menjadi piutang bersih tunggal.
3. Selain itu, proses netting juga biasa dilakukan pada transaksi trading oleh para trader. Contohnya jika seorang trader dalam long position atau melakukan pembelian saham sebanyak 50 lot pada suatu sekuritas dan short position atau melakukan peminjaman saham sebesar 20 lot pada sekuritas yang sama maka jumlah saham sebenarnya yang dimiliki yaitu sebesar 30 lot.
Apa Itu Netting?
Daftar Isi
Istilah netting pastinya terasa sangat asing bagi Anda yang masih menjadi orang awam di dunia finansial. Dengan demikian, pengertian netting adalah hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengenal istilah ini lebih lanjut. Sebenarnya, apa itu netting?
Netting adalah suatu proses transaksi antar perusahaan berupa penghapusan atau pengurangan kewajiban pembayaran satu perusahaan dengan menggabungkan dua atau lebih transaksi lain. Maka dari itu, netting disimpulkan dapat mengurangi workload transaksi perusahaan yang berpotensi menambah biaya lain.
Selain transaksi antar perusahaan, aktivitas netting juga dapat dilakukan secara internal. Internal netting adalah transaksi netting yang dilakukan di dalam perusahaan, seperti antar unit bisnis atau departemen.
Cara Kerja Netting
Transaksi netting adalah salah satu cara perusahaan untuk mengurangi risiko dalam kontrak finansial dengan menggabungkan obligasi menjadi piutang bersih tunggal. Oleh karena itu, netting dijadikan sebagai cara penyelesaian perusahaan dalam menghadapi kredit atau risiko keuangannya lainnya antara dua atau lebih badan usaha.
Perusahaan melakukan netting dengan cara mengimbangi utang dengan pendapatannya pada satu pihak yang selanjutnya akan mengurangi atau bahkan menghapus kewajiban pembayaran mereka.
Selain itu, proses netting juga biasa dilakukan pada transaksi trading oleh para trader. Contohnya jika seorang trader dalam long position atau melakukan pembelian saham sebanyak 50 lot pada suatu sekuritas dan short position atau melakukan peminjaman saham sebesar 20 lot pada sekuritas yang sama maka jumlah saham sebenarnya yang dimiliki yaitu sebesar 30 lot.
Jika proses transaksi ini dilakukan kepada banyak pihak, perusahaan akan membentuk atau menggunakan pihak ketiga bernama netting center. Netting center akan bekerja sebagai clearing house atau pusat transaksi seluruh pihak terkait. Sehingga, hal ini akan membuat arus pembayaran menjadi lebih ringkas dan efisien.
Jenis-Jenis Netting
Berdasarkan tipe transaksinya, netting terbagi menjadi 4 jenis, yaitu multilateral netting, netting by novation, settlement netting, dan close-out netting. Penjelasan mengenai 4 jenis netting ini dapat Anda simak melalui ulasan di bawah ini.
1. Multilateral Netting
Multilateral netting adalah proses transaksi yang melibatkan lebih dari 2 pihak. Multilateral netting memiliki kemiripan dengan bilateral netting. Bedanya, bilateral netting adalah proses transaksi dan pembayaran yang dilakukan oleh 2 pihak saja.
Karena transaksinya melibatkan banyak pihak, multilateral netting adalah tipe netting yang paling sering menggunakan pihak ketiga seperti netting center. Dengan pihak ketiga, transaksi dari multilateral netting akan menjadi lebih sederhana karena semua pihak terkait akan mengirimkan pembayaran serta fakturnya terpusat dalam netting center.
2. Netting by Novation
Netting by novation merupakan aktivitas netting yang dilakukan dengan meniadakan atau membatalkan obligasi yang kemudian diganti dengan obligasi baru. Jika kedua pihak memiliki utang dengan jumlah tertentu, maka pihak terkait akan membatalkan kontrak sebelumnya dan membuat kontrak baru dengan jumlah bersih dari utang tersebut.
3. Settlement Netting
Settlement netting dilakukan dengan menggabungkan jumlah pembayaran yang jatuh tempo di antara pihak terkait kemudian menyeimbangkannya dengan arus kas perusahaan menjadi satu transaksi pembayaran. Dalam settlement netting, pihak terkait hanya akan menyerahkan selisih bersih dari total pembayaran.
4. Close-Out Netting
Close out netting adalah proses transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan ketika telah mengalami kegagalan. Jika suatu pihak gagal melakukan melanjutkan kesepakatan yang telah ada, transaksi antara para pihak terkait akan digabungkan menjadi total jumlah yang harus dibayar oleh satu pihak saja.
Manfaat Netting
Dengan netting, suatu perusahaan dapat menghemat biaya operasional serta mengefisiensikan waktu sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan netting mampu meringkas banyak transaksi antara beberapa pihak menjadi satu pembayaran saja. Manfaat netting lebih jelasnya dapat Anda lihat melalui penjelasan di bawah ini.
Menyederhanakan transaksi
Netting dapat menyederhanakan transaksi yang melibatkan banyak pihak. Hal ini disebabkan transaksi dengan sistem netting akan terpusat pada satu akun dan tidak memerlukan banyak kontrak sehingga memungkinkan suatu perusahaan untuk membuat banyak transaksi masuk ke dalam satu jalur faktur saja.
Mengurangi risk exposure
Risk exposure merupakan ancaman terhadap aset serta informasi perusahaan akibat tidak memadainya pengendalian. Netting dapat meminimalisir risk exposure karena memungkinkan perusahaan untuk menyeimbangkan utang serta kerugian dengan keuntungan yang didapat melalui transaksi.
Contoh Netting
Netting adalah kegiatan finansial yang sering dilakukan oleh banyak pebisnis. Untuk lebih jelasnya, Inklusi Uang akan memberikan contoh aktivitas netting yang dilakukan oleh dua pihak.
Perusahaan A dan perusahaan B masing-masing memiliki utang transaksi satu sama lainnya. Perusahaan A berutang kepada perusahaan B sebesar Rp. 760 juta, sedangkan perusahaan B berutang sebesar Rp. 540 juta. Dengan asumsi jatuh tempo kedua kontrak pada tanggal yang sama, maka kedua pihak sepakat untuk menyederhanakan transaksinya melalui netting.
Dengan netting, transaksi antara perusahaan A dan B tidak perlu dilakukan secara terpisah. Transaksi yang perlu dilakukan yaitu hanya dengan perusahaan A yang masih memiliki selisih utang sebesar Rp. 220 juta. Di sisi lain, perusahaan A tidak perlu membayar apapun karena tidak memiliki selisih transaksi. Netting yang dilakukan antara perusahaan A dan B ini merupakan settlement netting.
Demikian ulasan mengenai netting yang dapat Inklusi Uang jelaskan. Dalam dunia finansial, netting adalah salah satu aktivitas yang perlu dipahami oleh para pelaku kegiatan ekonomi. Untuk informasi mengenai finansial lainnya, Anda dapat terus menyimak laman web Inklusi Uang secara berkala.
QA
Investopedia. “Netting Definition“
Cleartax. “Netting“
Corporate Finance Institute. “Netting“
Nordea. “Netting“
Tidak ada komentar