1. Investasi

Netting: Cara Kerja, Jenis, Manfaat, Hingga Contohnya

Istilah yang digunakan pada dunia finansial ada banyak dan beragam. Netting adalah salah satu istilah yang sering digunakan oleh para profesional di bidang ekonomi. Melalui artikel Inklusi Uang kali ini, Anda akan mendapatkan ulasan lengkap mengenai netting, seperti pengertian, cara kerja, jenis, manfaat, hingga contohnya. Simak penjelasannya di bawah, ya. 

Key Takeaways

1. Netting adalah suatu proses transaksi antar perusahaan berupa penghapusan atau pengurangan kewajiban pembayaran satu perusahaan dengan menggabungkan dua atau lebih transaksi lain.

2. Transaksi netting adalah salah satu cara perusahaan untuk mengurangi risiko dalam kontrak finansial dengan menggabungkan obligasi menjadi piutang bersih tunggal.

3. Selain itu, proses netting juga biasa dilakukan pada transaksi trading oleh para trader. Contohnya jika seorang trader dalam long position atau melakukan pembelian saham sebanyak 50 lot pada suatu sekuritas dan short position atau melakukan peminjaman saham sebesar 20 lot pada sekuritas yang sama maka jumlah saham sebenarnya yang dimiliki yaitu sebesar 30 lot. 

Apa Itu Netting?

Istilah netting pastinya terasa sangat asing bagi Anda yang masih menjadi orang awam di dunia finansial. Dengan demikian, pengertian netting adalah hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengenal istilah ini lebih lanjut. Sebenarnya, apa itu netting?

Netting adalah suatu proses transaksi antar perusahaan berupa penghapusan atau pengurangan kewajiban pembayaran satu perusahaan dengan menggabungkan dua atau lebih transaksi lain. Maka dari itu, netting disimpulkan dapat mengurangi workload transaksi perusahaan yang berpotensi menambah biaya lain.

Selain transaksi antar perusahaan, aktivitas netting juga dapat dilakukan secara internal. Internal netting adalah transaksi netting yang dilakukan di dalam perusahaan, seperti antar unit bisnis atau departemen.

Cara Kerja Netting

Transaksi netting adalah salah satu cara perusahaan untuk mengurangi risiko dalam kontrak finansial dengan menggabungkan obligasi menjadi piutang bersih tunggal. Oleh karena itu, netting dijadikan sebagai cara penyelesaian perusahaan dalam menghadapi kredit atau risiko keuangannya lainnya antara dua atau lebih badan usaha.

Perusahaan melakukan netting dengan cara mengimbangi utang dengan pendapatannya pada satu pihak yang selanjutnya akan mengurangi atau bahkan menghapus kewajiban pembayaran mereka. 

Selain itu, proses netting juga biasa dilakukan pada transaksi trading oleh para trader. Contohnya jika seorang trader dalam long position atau melakukan pembelian saham sebanyak 50 lot pada suatu sekuritas dan short position atau melakukan peminjaman saham sebesar 20 lot pada sekuritas yang sama maka jumlah saham sebenarnya yang dimiliki yaitu sebesar 30 lot. 

Jika proses transaksi ini dilakukan kepada banyak pihak, perusahaan akan membentuk atau menggunakan pihak ketiga bernama netting center. Netting center akan bekerja sebagai clearing house atau pusat transaksi seluruh pihak terkait. Sehingga, hal ini akan membuat arus pembayaran menjadi lebih ringkas dan efisien.

Jenis-Jenis Netting

Berdasarkan tipe transaksinya, netting terbagi menjadi 4 jenis, yaitu multilateral netting, netting by novation, settlement netting, dan close-out netting. Penjelasan mengenai 4 jenis netting ini dapat Anda simak melalui ulasan di bawah ini. 

1. Multilateral Netting

Multilateral netting adalah proses transaksi yang melibatkan lebih dari 2 pihak. Multilateral netting memiliki kemiripan dengan bilateral netting. Bedanya, bilateral netting adalah proses transaksi dan pembayaran yang dilakukan oleh 2 pihak saja.

Karena transaksinya melibatkan banyak pihak, multilateral netting adalah tipe netting yang paling sering menggunakan pihak ketiga seperti netting center. Dengan pihak ketiga, transaksi dari multilateral netting akan menjadi lebih sederhana karena semua pihak terkait akan mengirimkan pembayaran serta fakturnya terpusat dalam netting center.

2. Netting by Novation

Netting by novation merupakan aktivitas netting yang dilakukan dengan meniadakan atau membatalkan obligasi yang kemudian diganti dengan obligasi baru. Jika kedua pihak memiliki utang dengan jumlah tertentu, maka pihak terkait akan membatalkan kontrak sebelumnya dan membuat kontrak baru dengan jumlah bersih dari utang tersebut.

3. Settlement Netting

Settlement netting dilakukan dengan menggabungkan jumlah pembayaran yang jatuh tempo di antara pihak terkait kemudian menyeimbangkannya dengan arus kas perusahaan menjadi satu transaksi pembayaran. Dalam settlement netting, pihak terkait hanya akan menyerahkan selisih bersih dari total pembayaran.

4. Close-Out Netting

Close out netting adalah proses transaksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan ketika telah mengalami kegagalan. Jika suatu pihak gagal melakukan melanjutkan kesepakatan yang telah ada, transaksi antara para pihak terkait akan digabungkan menjadi total jumlah yang harus dibayar oleh satu pihak saja. 

Manfaat Netting

Dengan netting, suatu perusahaan dapat menghemat biaya operasional serta mengefisiensikan waktu sebaik mungkin. Hal ini dikarenakan netting mampu meringkas banyak transaksi antara beberapa pihak menjadi satu pembayaran saja. Manfaat netting lebih jelasnya dapat Anda lihat melalui penjelasan di bawah ini.

Menyederhanakan transaksi

Netting dapat menyederhanakan transaksi yang melibatkan banyak pihak. Hal ini disebabkan transaksi dengan sistem netting akan terpusat pada satu akun dan tidak memerlukan banyak kontrak sehingga memungkinkan suatu perusahaan untuk membuat banyak transaksi masuk ke dalam satu jalur faktur saja.

Mengurangi risk exposure

Risk exposure merupakan ancaman terhadap aset serta informasi perusahaan akibat tidak memadainya pengendalian. Netting dapat meminimalisir risk exposure karena memungkinkan perusahaan untuk menyeimbangkan utang serta kerugian dengan keuntungan yang didapat melalui transaksi.

Contoh Netting

Netting adalah kegiatan finansial yang sering dilakukan oleh banyak pebisnis. Untuk lebih jelasnya, Inklusi Uang akan memberikan contoh aktivitas netting yang dilakukan oleh dua pihak.

Perusahaan A dan perusahaan B masing-masing memiliki utang transaksi satu sama lainnya. Perusahaan A berutang kepada perusahaan B sebesar Rp. 760 juta, sedangkan perusahaan B berutang sebesar Rp. 540 juta. Dengan asumsi jatuh tempo kedua kontrak pada tanggal yang sama, maka kedua pihak sepakat untuk menyederhanakan transaksinya melalui netting.

Dengan netting, transaksi antara perusahaan A dan B tidak perlu dilakukan secara terpisah. Transaksi yang perlu dilakukan yaitu hanya dengan perusahaan A yang masih memiliki selisih utang sebesar Rp. 220 juta. Di sisi lain, perusahaan A tidak perlu membayar apapun karena tidak memiliki selisih transaksi. Netting yang dilakukan antara perusahaan A dan B ini merupakan settlement netting.

Demikian ulasan mengenai netting yang dapat Inklusi Uang jelaskan. Dalam dunia finansial, netting adalah salah satu aktivitas yang perlu dipahami oleh para pelaku kegiatan ekonomi. Untuk informasi mengenai finansial lainnya, Anda dapat terus menyimak laman web Inklusi Uang secara berkala.

QA

Investopedia. “Netting Definition

Cleartax. “Netting

Corporate Finance Institute. “Netting

Nordea. “Netting

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Netting: Cara Kerja, Jenis, Manfaat, Hingga Contohnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]