Sebelum memahami cara tebus warrant dalam investasi, kita mengingat bahwa maraknya ajakan untuk investasi di kalangan millenial dan gen Z begitu baru baru ini disambut dengan antusias. Teringat sebuah kutipan dari Robert T. Kiyosaki dalam buku The Cashflow Quadrant, dalam bukunya menyatakan bahwa “kebebasan adalah bebas, namun ada harganya.”
Inti dari kalimat tersebut adalah kita tidak akan pernah mendapatkan kebebasan sejati tanpa kebebasan finansial. Salah satu cara untuk meraihnya adalah dengan investasi. Dengan kata lain, investasi adalah bagaimana uang kita bekerja untuk menghasilkan uang lebih banyak.
Dalam dunia saham dan investasi, pasti kalian tidak asing lagi dengan istilah warrant atau instrumen turunan saham. Namun, pada kenyataan tak semua paham definisi, ciri-ciri, dan cara tebus warrant itu sendiri. Ia merupakan salah satu instrumen saham yang menguntungkan.
Nah, daripada penasaran, yuk simak penjelasan apa itu warrant, karakteristik, dan cara tebus warrant.
Pengertian Warrant
Daftar Isi

Warrant adalah sebuah hak untuk yang diberikan kepada pemegang saham guna membeli lembar saham dengan ketentuan harga dan waktu tertentu. Dengan kata lain, investor tersebut memiliki otoritas penuh untuk menjual kembali saham dengan harga eksekusi atau sesuai dengan ketentuan yang mereka inginkan. Melansir mncsekuritas.com, warrant merupakan instrumen turunan saham dimana bisa diperjualbelikan dan ditebus menjadi saham.
Instrumen turunan saham ini memiliki selang waktu berlaku. Maksudnya adalah semakin mendekati jatuh tempo, maka harga warrant semakin rendah. Oleh karena itu, memahami cara tebus warrant dengan benar dapat membantu Anda mendapatkan keuntungan lebih besar. Sebaliknya, jika Anda tidak memahami cara tebus warrant dengan baik maka siap-siap saja Anda mengalami kerugian.
Baca juga : Berminat Investasi Saham? Kenali Tujuan dan Keuntungannya
Karakteristik Warrant
Setelah mengetahui pengertian warrant. Anda akan bertanya bagaimana cara membedakan warrant dengan IPO atau right issue. Pertanyaan cukup menarik. Perbedaan mendasar dari kedua instrumen tersebut terdapat pada waktu. Right issue memiliki jangka waktu sekitar dua sampai tiga tahun sedangkan warrant mempunyai jangka waktu relatif singkat yaitu kurang dari satu tahun.
Jadi cara tebus warrant dengan tepat adalah tidak lebih dari satu tahun. Selain itu ia tidak diwajibkan untuk diterbitkan,tidak seperti saham. Pemegang warrant juga tidak ikut andil dalam perkembangan perusahaan atau tidak berotoritas terhadap kebijakannya karena memang bukanlah anggota perusahaan.
Warrant bersifat detachable, artinya adalah ia dapat Anda pisahkan dari saham induk yang terbit. Selain itu ia dapat Anda perdagangkan pada papan sendiri dalam bursa efek. Sama halnya dengan berjangka (future) yang merupakan instrumen derivatif atau turunan dimana harganya berdasarkan pada instrumen lain seperti saham.
Warrant ini sifatnya sangat bergantung pada kondisi harga saham. Bila ada beberapa perubahan dalam perekonomian, harga saham bisa berpeluang tidak stabil. Hal ini mengakibatkan harga saham yang diberikan oleh pembeli warrant, bisa berubah.
Tujuan Penerbitan Warrant

Sebelum mengetahui cara tebus warrant, Anda harus memahami tujuan penerbitan warrant, antara lain:
Menarik Minat Investor
Salah satu faktor utama penerbitan instrumen turunan saham adalah untuk menarik perhatian para investor. Hal ini bertujuan supaya para investor bersedia menanam modal di perusahaan tersebut. Selain itu, ia bisa berfungsi sebagai tambahan yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai suatu produk investasi.
Insentif Pemegang Saham
Instrumen turunan saham ini merupakan insentif bagi pemegang saham. Mengapa demikian? karena biasanya perusahaan memberikannya bersamaan dengan right issue. Dengan adanya tujuan penerbitan warrant, diharapkan pemegang saham dapat menebusnya.
Baca juga : Apa Itu Pialang Saham? Inilah Definisi dan Cara Kerjanya
Cara Tebus Warrant

Dewasa ini, banyak aplikasi investasi saham yang tersedia untuk aplikasi smartphone. Namun pastikan aplikasi yang Anda gunakan sudah terdaftar adalah ber Otoritas Jasa Keuangan. Mengapa demikian? supaya transaksi Anda lebih terjamin keamanannya.
Berbicara tentang cara tebus warrant, inilah beberapa cara atau tahapan yang bisa Anda lakukan, antara lain:
- Masuk dan aktivasi order di aplikasi saham Anda seperti Stockbit, Ajaib, Bibit, IPOT, dan sebagainya.
- Cari menu exercise warrant
- Masukkan kode efek, jumlah yang ingin Anda jual. Jangan lupa lakukan double check, kemudian tekan “kirim”. Warrant yang tertebus menjadi saham induk akan dikenakan biaya sekitar lima belas ribu rupiah.
Jadi, cara tebus warrant yang baik adalah Anda pertimbangkan dengan seksama mengenai harga saham induk, harga warrant dan harga tebusnya tersebut supaya tetap cuan ya!
Baca juga :Cara Jual Beli Saham & Rekomendasi Aplikasinya untuk Pemula
Cara Memperdagangkan Warrant
Cara tebus warrant terbilang cukup muda. Namun Anda harus memahami cara memperdagangkan. Sama halnya dengan lembar saham. Ia dapat Anda transaksikan dalam bursa saham supaya mendapatkan keuntungan berupa capital gain.
Apa itu capital gain? capital gain merupakan jumlah keuntungan yang investor dapatkan ketika menjual kembali asetnya. Pihak yang mengeluarkan warrant merupakan sebuah emiten atau perusahaan. Supaya Anda selaku investor tetap merasa untung, Anda harus memperhatikan prospek perusahaan tersebut, apakah bisa berkembang ataukah tidak.
Contoh perhitungan perdagangan warrant:
Harga Induk : Rp 160
Harga Penebusan : Rp 140
Jatuh Tempo : 1 tahun lagi
Maka, bonus yang bisa Anda miliki adalah
Harga Wajar : Rp 160 – Rp 140 = Rp 20 per lembar.
Dari analogi di atas, berarti Anda mendapatkan bonus sekitar Rp 20 per lembar. Sesuai karakteristiknya, harga instrumen derivatif ini bisa berbeda tergantung dengan nilai saham di pasar modal. Ia berpotensi rendah jika mendekati masa penebusan atau jatuh tempo. Semakin lama, nilainya dari Rp 20 bisa mendekati Rp 1.
Nah,rupanya kita sudah sampai di ujung pembahasan tentang pengertian warrant, karakteristik beserta cara tebus warrant. Contoh di atas adalah bentuk analogi sederhana, ya.
Supaya hari tua terjamin, jangan pernah bosan untuk memperkaya ilmu keuangan dengan membaca sumber-sumber literasi keuangan yang ada di buku maupun internet ya. Sebagai generasi yang peduli terhadap kondisi finansial di masa depan nanti, Anda harus tetap “melek” terhadap perkembangan dunia investasi.
Sampai jumpa dan semoga bermanfaat!
Tidak ada komentar