1. Investasi

Apa itu ROE, Faktor, Fungsi, dan Rumus Cara Menghitungnya

ROE adalah istilah umum yang sering dipakai dalam dunia investasi. Namun, bagi Anda yang baru saja menyelami dunia ini, maka wajar apabila masih bingung mengenai apa itu ROE. Secara umum, ROE adalah salah satu metrik penting dalam analisis keuangan untuk mengevaluasi tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Mari telusuri ulasan berikut untuk mengetahui lebih dalam konsep ROE, faktor, fungsi dan rumus menghitungnya.

Apa itu ROE?

Anda yang baru menyelami dunia investasi pasti masih penasaran tentang apa itu ROE, bukan?

ROE adalah singkatan dari Return of Equity. Istilah ini mengacu pada rasio yang digunakan sebagai bahan evaluasi atas kinerja keuangan. Dengan ROE, suatu pihak atau instansi dapat mengukur tingkat efisiensi dalam menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. 

Artinya, ROE bekerja untuk menunjukkan tingkat efisiensi bisnis dan kinerja perusahaan Anda pada investor. ROE adalah metrik (dalam satuan persentase) yang menyajikan informasi berdasarkan marjin laba, pengelolaan dana, dan produktivitas aset selama periode yang telah ditentukan. 

Sebagai informasi lanjutan, Anda perlu mengetahui bahwa setiap perusahaan umumnya memiliki 3 jenis return yang masing-masing dibedakan berdasarkan fungsinya. Adapun ketiga jenis return tersebut adalah ROA (return on assets), ROI (return on investment), dan ROE (return on equity). 

Dari ketiga jenis return ini, konsep ROE menjadi salah satu yang paling menarik. Pasalnya, jenis return satu ini dipercaya sebagai perhitungan paling bersih karena di dalamnya memiliki catatan lengkap dari segala jenis pengeluaran. 

Setelah mengetahui apa itu ROE secara singkat, Anda juga perlu mencatat bahwa ROE bisa digunakan untuk membandingkan net income (laba bersih) dengan total keseluruhan modal yang telah ditanam investor. 

Sehingga, bisa dikatakan bahwa persentase ROE ini berbanding lurus dengan reputasi perusahaan Anda. Artinya, apabila persentase ROE tercatat tinggi, maka reputasi perusahaan bisa menjadi semakin gemilang. Pasalnya, tingginya persentase ROE dapat memberi kesimpulan bahwa suatu usaha berhasil memanfaatkan dana investasi dengan seefektif mungkin. 

Baca juga: Apa Itu Pialang Saham? Inilah Definisi dan Cara Kerjanya

Fungsi ROE

Setelah mengenal apa itu ROE, mari menelusuri apa saja fungsi sekaligus manfaat dari metriks perhitungan laba satu ini. 

  • ROE dapat diaplikasikan untuk mengetahui laba bersih yang dihitung setelah pajak.
  • Metriks ini bisa digunakan untuk membandingkan laba dengan perusahaan sejenis. 
  • Dengan ROE, suatu perusahaan dapat memantau sejauh mana efisiensi penggunaan modal pribadi maupun pinjaman. 
  • ROE berfungsi sebagai indikator utama bagi investor sebelum memutuskan rencana investasi. 
  • Bagi perusahaan, ROE berfungsi sebagai tolak ukur utama untuk menentukan ekspansi. 

Faktor Tingkat ROE

Kini, Anda sudah mengetahui konsep sederhana dari apa itu ROE serta fungsinya untuk perusahaan dan investor. Selanjutnya, mari telusuri apa saja faktor yang menjadi pengaruh utama dari tingkat ROE ini. 

1. Faktor Nett Income (Laba Bersih)

Ikatan Akuntan Indonesia menyatakan bahwa salah satu faktor yang bisa menentukan persentase ROE adalah penghasilan laba bersih. Nett Income ini bisa dijadikan acuan utama tolak ukur kinerja. Dalam hal ini, unsur penghasilan dan beban saling terkait dan dapat memberi pengaruh pada pengukuran laba. 

2. Faktor Equity (Ekuitas)

Konsep ekuitas mengacu pada jumlah modal yang secara langsung dapat menunjukkan kuasa aset atas sebuah usaha. Artinya, dari Ekuitas bisa diketahui persentase dan besaran kepemilikan modal terhadap suatu usaha. Ekuitas sendiri bisa berupa laba ditahan, dividen, saham, hingga modal yang disetor langsung.

Baca Juga: Dividend Payout Ratio: Rumus dan Cara Menghitungnya

Rumus dan Cara Menghitung ROE

Setelah paham tentang apa itu ROE, fungsi dan faktor penentunya, rasanya kurang jika tidak menjelajahi rumus penghitungan ROE, bukan? Untuk itu, simak tuntas pembahasan terkait rumus dan cara menghitung ROE di bawah ini. 

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Return on Equity adalah metriks yang diukur dengan menggunakan satuan persentase (%). Dalam hal ini, suatu perusahaan dikatakan bagus apabila persentase ROE nyaris mendekati 100%. 

Jika suatu perusahaan berhasil memperoleh persentase 100% pada skala ROE, maka ini menandakan bahwa perusahaan tersebut berhasil menghasilkan 1 rupiah dari setiap laba bersih yang dihasilkan. 

Adapun rumus cara menghitung ROE adalah:

rumus ROE

Contoh Simulasi Perhitungan ROE

PT Jaya Multinasional Sejahtera telah mengeluarkan laporan keuangan yang di dalamnya tercatat pada tanggal 27 Juli 2018, industri tekstil ini sukses menghasilkan Nett Income sebesar 1 miliar rupiah. Jika Ekuitas pemegang saham secara keseluruhan berada di angka Rp. 600.000.000, maka berapakah nilai ROE dari perusahaan tersebut?

Contoh Perhitungan ROE

Demikian ulasan seputar apa itu ROE, fungsi, faktor penentu, dan rumus perhitungannya. Semoga segala informasi yang tersaji mengenai konsep apa itu ROE dapat menjadi acuan dan referensi utama Anda sebelum menyelami dunia investasi. Temukan banyak artikel lain seputar investasi dan saham pada laman artikel Inklusi Uang sekarang!

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Apa itu ROE, Faktor, Fungsi, dan Rumus Cara Menghitungnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]