1. Investasi

Cara Jual Beli Saham & Rekomendasi Aplikasinya untuk Pemula

Ingin memiliki lembar saham tetapi belum tahu tata cara dalam melakukan transaksi jual beli saham? Pelajari bagaimana cara jual beli saham bagi pemula beserta tips bermanfaat soal jual beli saham pada artikel Inklusi Uang berikut ini.

  • Dengan menaruh dana untuk berinvestasi pada saham, dana tersebut akan berkemungkinan untuk bertambah dalam jumlah tertentu melalui potensi mendapatkan capital gain yang didapatkan dari perbedaan harga beli dan jual serta dividen saham yang dibagikan tahunan secara rutin oleh perusahaan yang sahamnya dibeli.
  • Saham merupakan salah satu instrumen investasi berupa surat bukti kepemilikan dari suatu perusahaan atau dapat juga disebut sebagai bukti dari penyertaan modal untuk perusahaan. Saham sendiri tergolong kepada instrumen investasi yang berkarakteristik risiko yang tinggi namun memiliki kemungkinan mendapatkan keuntungan yang juga tinggi.
  • Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membeli saham, salah satunya adalah dengan melakukan analisis fundamental dan analisis teknikal.

Pentingnya Berinvestasi Saham

Pada era sekarang ini, banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi pada saham dan belajar cara jual beli saham karena sudah memahami manfaat yang bisa didapatkan. Hal tersebut tentunya tidak terlepas dari kesadaran masyarakat bahwa menyimpan uang saja di tabungan tidaklah cukup untuk mempersiapkan finansial di masa depan.

Pasalnya uang yang disimpan pada tabungan bisa berkurang seiring waktu karena terpotong biaya administrasi dan biaya lain sebagainya. Selain itu juga, menyimpan uang dalam tabungan dalam waktu lama berpotensi bagi dana yang disimpan tersebut untuk turun daya belinya karena inflasi.

Dengan menaruh dana untuk berinvestasi pada saham, dana tersebut akan berkemungkinan untuk bertambah dalam jumlah tertentu melalui potensi mendapatkan capital gain yang didapatkan dari perbedaan harga beli dan jual serta dividen saham yang dibagikan tahunan secara rutin oleh perusahaan yang sahamnya dibeli. Maka dari itu, berinvestasi pada saham dan belajar cara jual beli saham menjadi hal yang penting.

Cara Membeli Saham untuk Pemula

Beberapa tahun belakangan ini, banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat tertarik untuk mengetahui cara jual beli saham sebagai salah satu instrumen investasi. Namun, ada pula segelintir orang yang masih belum paham bagaimana cara jual beli saham terlepas dari manfaatnya yang banyak.

Sebelum lanjut ke tata cara jual beli saham, ada baiknya kita tahu dulu saham itu apa. Saham merupakan salah satu instrumen investasi berupa surat bukti kepemilikan dari suatu perusahaan atau dapat juga disebut sebagai bukti dari penyertaan modal untuk perusahaan. Saham sendiri tergolong kepada instrumen investasi yang berkarakteristik risiko yang tinggi namun memiliki kemungkinan mendapatkan keuntungan yang juga tinggi.

Terdapat empat langkah yang wajib dilakukan jika Anda ingin membeli saham untuk pertama kali. Berikut merupakan langkah-langkah membeli saham pertama kali sebagai bagian dari rangkaian cara jual beli saham di pasar modal

1. Tentukan Perusahaan Sekuritas terlebih dahulu

Hal yang pertama kali harus dilakukan ketika ingin beli saham adalah dengan menentukan terlebih dahulu perusahaan sekuritas tempat Anda akan bertransaksi saham. Perusahaan sekuritas sendiri adalah perusahaan yang menjadi perantara untuk melakukan jual beli saham serta membantu dalam proses pembukaan rekening di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam memilih perusahaan sekuritas yang akan digunakan sebagai perantara jual beli saham, ada baiknya perusahaan sekuritasnya telah terdaftar dalam BEI. Apabila ingin mengecek legalitas dari perusahaan sekuritas, Anda dapat langsung mengeceknya di situs resmi Otoritas Bursa.

2. Bukalah Rekening Dana Nasabah

Setelah menentukan perusahaan sekuritas, calon pembeli saham harus membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) terlebih dahulu agar dapat mempraktikkan tata cara jual beli saham di pasar modal. Berikut merupakan tata cara membuka RDN:

  • Siapkan dokumen serta berkas yang dibutuhkan sebelum membuka RDN. Dokumen yang dibutuhkan tersebut antara lain KTP dan NPWP. Apabila pemohon merupakan pelajar, maka dapat melampirkan NPWP milik orang tua.
  • Selanjutnya, pilih bank sekuritas tempat Anda akan membuat RDN tersebut. Anda bisa memilih bank sekuritas yang telah resmi terdaftar di OJK.
  • Isi formulir dengan informasi yang dibutuhkan.
  • Kemudian setelah RDN berhasil dibuat, Anda dapat terlebih dahulu menyetorkan sejumlah uang untuk deposito awal di RDN milik Anda. Nilai dari setoran deposito awal untuk setiap bank sekuritas akan berbeda-beda jumlahnya. Umumnya, setoran awal yang harus dibayarkan di awal berkisar dari Rp 100 ribu sampai dengan Rp 3 juta.

3. Pilih Saham

Setelah mempunyai RDN dan membayarkan setoran awal, Anda dapat langsung memilih saham apa yang ingin dibeli. Dalam memilih saham, Anda dapat menggunakan aplikasi yang disediakan oleh sekuritas. Namun sebelum membeli saham ada baiknya untuk melakukan riset terlebih dahulu mengenai perusahaan yang ingin dibeli sahamnya baik analisis laporan keuangan, kinerja perusahaan, analisis teknikal, dan lain sebagainya.

Lalu setelah menentukan saham apa yang ingin dibeli, tentukan anda ingin membelinya dalam jumlah berapa lot serta ingin beli di harga berapa. Kemudian, taruh pesanan saham di harga yang Anda inginkan. Setelah itu, pastikan saham yang ingin anda beli telah terkonfirmasi berhasil untuk dibeli.

4. Pantau Pasar

Setelah melakukan beberapa tahapan yang merupakan bagian dari cara jual beli saham, Anda dapat memantau kondisi pasar modal secara berkala. Tergantung kebutuhannya, anda dapat memantau pasar dengan tidak begitu sering apabila ingin berinvestasi jangka panjang. Namun apabila anda ingin melakukan jual-beli saham jangka pendek, sering memantau pasar saham menjadi sebuah kewajiban.

Pada prinsip dasarnya, untuk mendapatkan keuntungan dari saham anda dapat membeli saham pada saat harganya sedang turun dan menjualnya kembali saat harganya sedang naik di kemudian hari.

Strategi dalam Membeli Saham

Dalam mempraktikkan cara jual beli saham, pastikan untuk mengambil keputusan jual beli dengan strategi yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini bertujuan agar dapat memperbesar kemungkinan untuk dapat keuntungan dan memperkecil risiko kerugian saat jual-beli saham. Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk membeli saham, salah satunya adalah dengan melakukan analisis fundamental dan analisis teknikal.

Secara umum, analisis fundamental merupakan analisis yang mengacu kepada pendekatan kondisi ekonomi, politik, serta tren perkembangan usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Salah satu metode untuk melakukan analisis fundamental adalah dengan cara mengamati laporan keuangan tahunan yang dirilis oleh perusahaan yang menerbitkan lembar saham.

Selain itu juga terdapat analisis teknikal yang merupakan teknik analisis dengan pendekatan pergerakan harga saham itu sendiri pada rentang waktu tertentu yang ditentukan. Biasanya yang menjadi sorotan adalah harga saat jam buka tutup bursa, fluktuasi harga, harga tertinggi dan terendah yang dicapai, dan lain sebagainya.

Selanjutnya selain dua hal di atas, Anda juga dapat memperhatikan hal lain seperti fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), tren pasar, dividen yang diberikan, Return of Equity (ROE), pertumbuhan Earning per Share (EPS), dan lain sebagainya.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Jual Beli Saham?

Setelah mengetahui tata cara jual beli saham, sebaiknya kita juga mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Untuk strategi pembelian saham, Anda dapat mengikuti strategi berikut ini.

  • Buy on Weakness. Belilah saham ketika harga saham telah menyentuh level tertentu yang aman untuk melakukan pembelian
  • Buy If or On Breakout. Belilah saham ketika harganya telah berhasil menembus resistance pada level tertentu
  • Buy on Retracement. Belilah saham saat terjadinya breakout atau harga bawah. Saham yang telah mengalami breakout, biasanya akan langsung mengalami tren kenaikan harga yang kencang.

Lalu untuk waktu menjual saham, waktu yang tepat adalah tentunya saat harga sedang naik dan berada di atas harga beli saham di awal. Posisi menjual seperti itu disebut juga dengan profit taking. Namun apabila harga saham yang kita beli sedang turun, Anda dapat menerapkan cut loss dengan cara menjual sahamnya di level tertentu untuk mencegah margin kerugian yang lebih besar lagi.

5 Aplikasi untuk Jual Beli Saham

1. Stockbit

Salah satu aplikasi yang cocok digunakan untuk mencoba cara jual beli saham secara online adalah Stockbit. Aplikasi ini unggul pada hadirnya forum komunitas trader saham yang sering memberikan informasi dan edukasi mengenai dunia saham. Apabila ingin menggunakan Stockbit untuk jual beli saham, Anda nantinya akan dihubungkan dengan Sinarmas Sekuritas untuk membuka rekening di Stockbit.

2. IPOT

IPOT atau yang juga disebut dengan Indopremier IPOT merupakan aplikasi yang juga cocok untuk mempraktikkan cara jual beli saham. Anda dapat membeli saham dengan modal kecil tanpa harus melakukan deposito. Aplikasi IPOT ini cocok bagi investor pemula. IPOT juga dilengkapi dengan berbagai fitur menarik dan juga terdapat layanan customer service yang dapat dihubungi melalui aplikasi telegram.

3. Ajaib

Untuk mempraktikkan cara jual beli saham dengan mudah, Anda dapat menggunakan aplikasi yang bernama Ajaib. Selain saham, Ajaib juga menjual instrumen investasi lain seperti reksadana, ETF, dan lain sebagainya. Selain berguna untuk jual beli saham, Ajaib juga dilengkapi dengan fitur berisi informasi tentang saham, berita seputar saham, serta rekomendasi saham harian yang dapat dijadikan pertimbangan untuk dibeli.

4. BNI Sekuritas

BNI Sekuritas Innovative Trading System atau yang biasa disebut dengan BIONS juga dapat menjadi aplikasi yang digunakan untuk membeli saham dengan cepat dan mudah. BNI Sekuritas sendiri memiliki tampilan aplikasi yang minimalis serta mudah diaplikasikan. Namun apabila ingin menggunakan aplikasi BIONS, modal awal yang diperlukan terhitung cukup besar.

5. Mandiri Online Stock Trading (MOST)

MOST adalah aplikasi yang juga bisa digunakan untuk mempraktikkan cara jual beli saham yang sebelumnya sudah diterangkan. Aplikasi MOST yang merupakan milik dari Mandiri Sekuritas ini memiliki desain aplikasi yang sederhana. Hal ini tentunya sangat berguna bagi para investor pemula yang baru akan mencoba mempraktikkan cara jual beli saham.

Rekomendasi Saham dari Indeks LQ45 yang patut diamati

LQ45 telah menjadi indeks saham yang sering dilirik oleh banyak investor untuk melihat kondisi pasar saham Indonesia. LQ45 sendiri merupakan jenis indeks pasar saham pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang digunakan guna mengukur performa dari harga pada saham-saham yang berlikuiditas tinggi, memiliki kapitalisasi pasar yang besar, serta aspek fundamental dari perusahaan yang baik.

Seperti namanya, terdapat 45 saham pilihan yang masuk ke dalam indeks LQ45 ini. Daftar saham pada indeks ini akan diperbaharui setiap 6 bulan sekali. Dilansir dari beberapa sumber yang ahli di bidang analisis saham, berikut merupakan rekomendasi saham pada LQ45 yang patut untuk dilirik karena prospeknya yang cukup positif.

Rekomendasi saham LQ45 untuk September 2022

Nama SahamPerusahaan
ADROAdaro Energy Tbk.
ANTMPT Aneka Tambang Tbk
ASIIPT Astra International Tbk
BBRIBank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
BBNIBank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BBTNBank Tabungan Negara (Persero) Tbk
ERAAErajaya Swasembada Tbk.
HRUMHarum Energy Tbk
MNCNMedia Nusantara Citra Tbk.

Baca juga: Berminat Investasi Saham? Kenali Tujuan dan Keuntungannya

Berikut tadi merupakan artikel berisi bagaimana cara jual beli saham beserta dengan tips menarik untuk jual beli saham. Apabila Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai serba-serbi investasi saham, anda dapat mengakses artikel pilihan dari Inklusi Uang dengan mengakses Inklusi Uang.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Cara Jual Beli Saham & Rekomendasi Aplikasinya untuk Pemula

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]

    Trending

    Salah satu cara mengukur potensi keuntungan suatu perusahaan adalah menggunakan rasio Basic Earning Power (BEP). Pengukuran ini mempresentasikan kemampuan sebuah bisnis dalam menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang. Rumus ini bisa digunakan apabila prakiraan kondisi operasional perusahaan adalah stabil.  Semakin tinggi BEP yang dihasilkan, maka semakin besar efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari aset.Untuk lebih jelasnya, […]
    Yuk, mari mengenal apa itu PAB (Pajak Alat Berat).  Dalam dunia perpajakan, setiap alat atau properti yang digunakan untuk mempermudah kegiatan proyek. Alat-alat tersebut seperti traktor,crane, maupun bulldozer yang di mana merupakan objek yang dikenai pajak.   Terlepas dari fungsi alat berat di atas, tak jarang orang-orang tidak mengetahui apabila kendaraan besar dikenai pajak. Perpajakan alat […]
    Sejarah asuransi di Indonesia mulai diperkenalkan pada zaman kolonial Belanda. Pada zaman kolonial tersebut, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan masyarakat. Mulai dari segi ekonomi, sosial, budaya, hingga pendidikan. Salah satu perubahan yang signifikan adalah ekonomi.  Kata “asuransi” berasal dari bahasa Belanda yaitu verzekering yang mempunyai arti pertanggungan. Pada saat itu, tepatnya masa kolonial Belanda, […]
    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]