1. Ekonomi Bisnis

Apa Itu Quick Ratio? Inilah Pengertian, Rumus, dan Contohnya

Dalam berbisnis, Anda pastinya perlu mengevaluasi usaha yang telah berjalan tersebut dalam jangka waktu tertentu. Evaluasi usaha ini akan memberikan gambaran kondisi perusahaan, mulai dari kondisi operasional hingga kondisi finansial. Kondisi finansial perusahaan dapat dinilai melalui indikator rasio keuangan. Quick ratio adalah salah satu indikator rasio yang digunakan sebagai bahan evaluasi kondisi keuangan sebuah perusahaan. 

Melalui artikel ini, Inklusi Uang akan memberikan Anda pembahasan mengenai quick ratio secara lengkap. Informasi yang bisa didapatkan pada artikel ini diantaranya yaitu, pengertian rumus, keuntungan, risiko serta perbedaan current ratio dan quick ratio. Simak penjelasannya di bawah ini, ya.

Key Takeaways

1. Quick Ratio digunakan untuk menilai jumlah aset perusahaan yang dapat dipakai untuk melunasi semua utangnya.

2. Quick ratio digunakan sebagai ukuran Key Performance Indicator (KPI). KPI ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Quick ratio dapat dipakai untuk membandingkan performa sebuah perusahaan dengan perusahaan lain dalam satu industri.

3. Di sisi lain, quick ratio tidak cocok untuk dijadikan bahan evaluasi perusahaan yang memiliki batas jatuh tempo pembayaran dalam jangka panjang.

Pengertian Quick Ratio

Apa itu quick ratio? Quick Ratio digunakan untuk menilai jumlah aset perusahaan yang dapat dipakai untuk melunasi semua utangnya. Dengan kata lain, quick ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan sebuah usaha bisnis dalam membayar kewajiban atau utang jangka pendeknya dengan aset perusahaan yang bersifat likuid atau mudah dicairkan secara tunai. Rasio ini juga dikenal dengan sebutan acid test ratio atau liquidity ratio.

Jenis rasio keuangan ini memiliki ciri yaitu hanya memperhitungkan kas atau hal yang setara dengan kas untuk dibagi dengan jumlah kewajiban jangka pendek yang dimiliki suatu perusahaan. Maka dari itu, persediaan dari perusahaan tidak ikut diperhitungkan dalam quick ratio ini.

Apa Perbedaan Quick Ratio dan Current Ratio?

Current ratio dan quick ratio adalah dua jenis rasio keuangan yang biasa digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan dalam jangka pendek. Walau demikian, kedua rasio ini memiliki sedikit perbedaan. 

Berdasarkan aset yang dihitungnya, current ratio turut menghitung seluruh aset lancar beserta persediaannya. Sedangkan, quick ratio adalah rasio keuangan yang menghitung aset lancar dikurangi dengan persediaan yang dimiliki perusahaan dan aset lain dengan tingkat likuiditas rendah.

Oleh karena itu, quick ratio dinilai dapat memberikan gambaran kemampuan sebuah perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan lebih baik. Di sisi lain, quick ratio tidak cocok untuk dijadikan bahan evaluasi perusahaan yang memiliki batas jatuh tempo pembayaran dalam jangka panjang.

Rumus Quick Ratio

Anda dapat menggunakan sebuah rumus sederhana untuk menghitung quick ratio ini. Adapun rumus quick ratio adalah sebagai berikut.

Quick Ratio = (Current Asset – Persediaan)/Current Liabilities

Berikut keterangan beberapa istilah yang ada di dalam rumus quick ratio:

  • Current asset atau aset lancar: aset yang dapat dicairkan dengan mudah oleh perusahaan dalam kurun waktu kurang dari 12 bulan. Aset lancar yang dapat dimasukkan pada rumus ini diantaranya yaitu kas, piutang, surat berharga, serta aktiva lancar lainnya. 
  • Persediaan atau inventaris: aset lancar suatu perusahaan dengan bentuk barang atau perlengkapan sebagai penunjang kegiatan operasional bisnis.
  • Current liabilities atau kewajiban jangka pendek: kewajiban atau utang yang harus segera dilunasi oleh perusahaan dengan batas waktu jatuh tempo kurang dari 12 bulan. Kewajiban jangka pendek yang dapat dimasukkan pada rumus ini diantaranya yaitu kewajiban akrual, hutang, hutang bunga, hutang pajak, dan lain sebagainya.

Contoh Cara Menghitung Quick Ratio

Agar Anda dapat memahaminya lebih baik, Inklusi Uang akan memberikan contoh cara menghitung quick ratio adalah sebagai berikut.

Contoh perhitungan:

Perusahaan A memiliki aset lancar dengan ketentuan:

  • Kas tunai: Rp. 145.000.000
  • Surat berharga: Rp. 55.000.000
  • Piutang: Rp. 60.000.000
  • Inventaris: Rp. 80.000.000

Dan kewajiban jangka pendek dengan ketentuan:

  • Kewajiban akrual: Rp. 50.000.000
  • Utang: Rp. 60.000.000
  • Utang jangka pendek: Rp. 30.000.000
  • Pajak: Rp. 35.000.000

Melalui penjabaran aset lancar dan kewajiban jangka pendek tersebut, perusahaan A dapat menghitung quick rationya melalui rumus yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun perhitungan perusahaan A terhadap quick ratio adalah seperti berikut ini.

  • Aset lancar = 145.000.000 + 55.000.000 + 60.000.000 + 80.000.000 = Rp. 340.000.000
  • Kewajiban jangka pendek = 50.000.000 + 60.000.000 + 30.000.000 + 35.000.000 = Rp. 175.000.000
  • Quick Ratio = (340.000.000 – 80.000.000)/175.000.000 = 1,485

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan A memiliki quick ratio adalah sebesar 1,485 atau 148,5%.

Cara Analisis Quick Ratio

Rasio cepat digunakan untuk mengukur suatu perusahaan untuk dapat menyelesaikan atau melunasi kewajiban lancarnya yang harus dibayar dalam periode kurang dari satu tahun. Untuk menganalisisnya, rasio cepat yang baik yaitu apabila nilainya sama dengan hingga lebih dari 1 atau 100%.  

Contohnya, perusahaan A yang memiliki quick ratio adalah sebesar 1,485 menandakan bahwa perusahaan ini memiliki aset lancar yang cukup untuk membayar kewajibannya dengan kurun waktu kurang dari satu tahun. Setelah mengetahui hal ini, pihak manajemen dapat membuat perencanaan kebijakan yang dapat membantu perusahaan A agar dapat mencapai tujuan bisnisnya dengan baik.

Selain itu, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk menganalisis quick ratio dari sebuah perusahaan. Cara analisis lebih lanjut dari quick ratio adalah sebagai berikut.

1. Intracompany Analysis

Metode analisis ini dilakukan dengan membandingkan antar indikator rasio keuangan sebuah perusahaan satu sama lainnya. Sebagai contoh, pihak manajemen bisa melakukan analisis keuangan perusahaan dengan membandingkan quick ratio dengan current ratio agar mendapatkan perencanaan kebijakan yang lebih baik untuk periode selanjutnya.

2. Trend Analysis

Trend analysis merupakan cara analisis rasio yang dilakukan dengan melihat tren nilai quick ratio perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Melalui metode ini, Anda dapat memahami apakah nilai quick ratio perusahaan terkait mengalami peningkatan atau penurunan selama beberapa periode terakhir. Hasil yang baik akan didapatkan apabila tren quick ratio perusahaan mengalami peningkatan setiap tahunnya. 

3. Industry Comparison

Cara analisis ini merupakan metode analisis keuangan perusahaan dengan membandingkan antara quick ratio miliknya dan quick ratio milik perusahaan lain dalam industri yang sama. Selain itu, pihak manajemen juga dapat membandingkan quick ratio perusahaannya dengan rata-rata quick ratio dari industri terkait apakah telah sesuai dengan standar quick ratio pada periode masa tersebut.

Keuntungan & Kelemahan dalam Quick Ratio

Sebagai indikator evaluasi kondisi finansial perusahaan, quick ratio memiliki keuntungan serta risiko yang akan dihadapi oleh perusahaan. Keuntungan dan risiko quick ratio adalah seperti yang akan dijelaskan di bawah ini.

Keuntungan

  • Dapat mudah dimengerti oleh pembacanya. Quick ratio biasanya ditampilkan dalam bentuk angka desimal atau persentase yang akan memudahkan pembaca dalam menganalisis dan mengevaluasi kondisi finansial perusahaan.
  • Digunakan sebagai ukuran Key Performance Indicator (KPI). KPI ini merupakan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat efektivitas perusahaan untuk mencapai tujuan bisnisnya. Quick ratio dapat dipakai untuk membandingkan performa sebuah perusahaan dengan perusahaan lain dalam satu industri.
  • Sarana pemangku kepentingan untuk menilai likuiditas perusahaan. Dengan menganalisis quick ratio, pemangku kepentingan pada suatu perusahaan akan mendapatkan informasi yang tepat untuk menilai posisi likuiditas dari perusahaan tersebut.

Kelemahan

  • Menggunakan data dari masa lalu untuk memprediksi keadaan masa depan sehingga indikator ini akan terasa kurang akurat.
  • Jika sebuah perusahaan memiliki kewajiban utang yang tinggi dengan jatuh tempo di bulan ke-13, pihak manajemen berisiko salah dalam mengambil keputusan apabila quick ratio yang ditampilkan cenderung tinggi karena penilaian menjadi kurang tepat untuk digunakan sebagai bahan evaluasi di luar kurun waktu.
  • Quick ratio merupakan indikator keuangan sebuah perusahaan yang dapat dipengaruhi oleh kebijakan pihak manajemen. Hal ini berpotensi quick ratio yang dihasilkan menjadi tidak aktual apabila pihak manajemen membuat kebijakan informasi keuangan yang fiktif.
  • Tidak dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam jangka panjang

Seperti itu penjelasan mengenai quick ratio yang dapat Inklusi Uang sampaikan. Dalam mengelola sebuah bisnis, quick ratio adalah hal yang perlu Anda pahami terlebih dahulu. Dengan mengetahui quick ratio perusahaan, Anda dapat mengevaluasi bisnis yang telah berjalan dalam kurun waktu tertentu. Semoga artikel ini memberikan manfaat bagi Anda yang ingin memahami apa itu quick ratio dengan jelas.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Apa Itu Quick Ratio? Inilah Pengertian, Rumus, dan Contohnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]