1. Kredit

Inilah Pengertian, Jenis, Sistem, dan Cara Kerja Kliring!

Kliring merupakan salah satu kegiatan transaksi yang digunakan sebagai lintas pembayaran untuk menyelesaikan utang piutang banyak bank yang muncul karena transaksi giral. Proses penghitungan, pelunasan, serta pertukaran warkat kliring antar bank akan dipantau oleh Bank Indonesia. 

Sebagai seorang nasabah Anda harus mengetahui informasi secara lengkap apa itu kliring agar kebutuhan Anda atau perusahaan untuk transaksi yang bernilai lebih besar terakomodasi dengan baik.

KEY TAKEAWAYS

  • Berdasarkan istilah perbankan kliring adalah metode pemindahan uang atau transfer dari satu rekening ke rekening lainnya.
  • Tiga jenis kliring adalah kliring umum, lokal, dan antar cabang.
  • Warkat kliring adalah alat pembayaran non-tunai yang dihitung berdasarkan beban nasabah atau bank melalui kliring.
  • Contoh setoran kliring adalah wesel, cek, bilyet, nota debet, nota kredit, dan giro.

Apa Itu Kliring?

Berdasarkan istilah perbankan kliring adalah metode pemindahan uang atau transfer dari satu rekening ke rekening lainnya.  Dalam proses transfer uang terdapat 3 proses transfer dan kliring adalah salah satu model yang dapat dipilih oleh nasabah yang ingin memindahkan uangnya ke rekening lain baik rekening pribadi maupun ke rekening orang. Selain kliring, metode transfer uang lainnya selain kliring adalah Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Real Time Online. 

Hal yang membedakan kliring dengan metode lainnya adalah terdapat pada kegunaannya. Biasanya penggunaan metode kliring digunakan untuk utang-piutang dalam bentuk surat dagang, obligas, dan surat berharga. 

Proses melakukan transfer menggunakan kliring memiliki jeda waktu yang cukup lama yakni dari saat pengirim mengirim hingga sampai pada ke rekening penerima. Transfer lewat kliring akan membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari. Biaya melakukan transfer menggunakan kliring Rp5.000,00 dengan batas pengiriman maksimal Rp100 juta.

Jenis-Jenis Kliring

Jika seorang nasabah ingin melakukan transfer kliring maka harus mengetahui jenis-jenis kliring. 3 jenis kliring adalah sebagai berikut.

  1. Kliring umum, yakni jenis kliring yang banyak digunakan untuk perhitungan warkat perbankan. Proses pelaksanaannya akan diawasi secara ketat oleh pihak berwenang Bank Indonesia. 
  2. Kliring Antar Cabang merupakan alat perhitungan warkah yang dilakukan oleh suatu daerah dengan cara mengumpulkan seluruh perhitungannya berdasarkan suatu kantor cabang. 
  3. Kliring Lokal adalah alat perhitungan warkat yang dilakukan antar bank namun ketentuannya sudah diatur oleh daerah yang sudah ditetapkan. 

Bagaimana Cara Kerja Kliring?

Ada beberapa hal yang harus seorang nasama pahami dalam pelaksanaan mekanisme kliring yakni proses kliring ketika seseorang transfer antara bank dan proses kliring ketika seseorang mencarikan sebuah cek. Berikut adalah proses kliring saat transfer antar bank:

  1. Nasabah mengisi formulir pengiriman dana dengan metode kliring pada bank yang telah ditentukan. Pada formulir tersebut, cantumkan bank yang akan dituju beserta nama penerima dan nomor rekening.
  2. Bank akan memproses data yang diajukan dan mengurangi saldo rekening pengirim untuk diajukan permintaan kliring kepada penerima.
  3. Bank akan memproses data dan memerintahkan bank tujuan menambahkan saldo kepada nomor rekening yang menjadi penerima. 
  4. Saldo rekening penerima akan bertambah yang artinya proses sudah selesai. 

Proses kliring akan berbeda jika seseorang mencairkan cek dari bank lain, baik dari dalam atau luar negeri. Berikut proses kliring adalah sebagai berikut:

  1. Nasabah membawa cek serta mengisi formulir pencairan di Bank A, kemudian cek akan diterbitkan ke Bank B
  2. Tahap selanjutnya bank akan memproses dan melakukan kliring, cek dan bukti administrasi akan diajukan ke BI.
  3. Bank Indonesia akan memeriksa dokumen lalu meneruskan kliring kepada bank penerbit cek.
  4. Kemudian bank penerbit cek akan memberikan persetujuan yang menyatakan bahwa cek tersebut sah.
  5. Bank menuruskan kliring pada bank pengirim yang kemudian dapat segera dicairkan dalam bentuk tunai atau saldo rekening sesuai dengan keinginan nasabah. 

Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia

Terdapat dua sistem kliring nasional Bank Indonesia yang harus nasabah ketahui yakni kliring debet dan kliring kredit. 

1. Kliring Debet

Menurut SKNBI kegunaan kliring adalah untuk keperluan transfer debet dari warkat debet yang diterbitkan oleh peserta yang terdaftar di wilayah klirik. Sistem kliring ini berupa cek serta bilyet giro antar wilayah.   

2. Kliring Kredit

Sistem kliring kredit memiliki kegunaan untuk transfer kredit dan memiliki beberapa ketentuan yakni:

  1. Transfer kredit hanya dilakukan dalam bentuk Data Keuangan Elektronik (DKE) Kredit dalam mata uang rupiah.
  2. Kliring akan dihitung langsung oleh Penyelenggara Kliring Nasional (PKN) secara nasional. 
  3. Transfer hanya dapat dilakukan apabila peserta di suatu wilayah kliring dan ditujukan untuk beserta lainnya di seluruh Indonesia. 

Sistem Kliring Berdasarkan Penyelenggara

Dalam sistem kliring dibagi ke dalam beberapa sistem berdasarkan proses penyelenggaranya. Berikut adalah pembagian sistemnya:

1. Kliring Manual

Sistem kliring manual memiliki proses dimana pelaksanaannya sama seperti pembuatan bilyet saldo kliring yang dalam pemilihan warkat dilakukan secara manual oleh setiap peserta. 

2. Kliring Elektronik

Sistem kliring elektronik merupakan bagian dari sistem penyelenggara kliring lokal. Perlu diketahui perhitungan dan pembuatan saldo bilyet kliring dilakukan berdasarkan data keuangan elektronik. Untuk penyampaian warkatnya sendiri dilakukan oleh peserta kepada penyelangga yang akan diteruskan kepada peserta penerima warkat. 

3. Kliring Otomasi

Sistem kliring otomasi adalah bagian dari sistem penyelenggara kliring lokal sehingga pelaksanaan perhitungan, pembuatan bilyet kliring, maupun pemilihan warkan akan dilakukan oleh pihak penyelenggara secara otomatis. 

4. Kliring Semi Otomasi

Hampir sama dengan sistem kliring otomasi, kliring semi otomasi merupakan bagian dari sistem penyelenggara jenis kliring lokal. Kliring sistem ini warkatnya akan tetap dilakukan secara manual, sedangkan untuk pembuatan bilyet saldo kliring dan perhitungan tetap dilakukan secara otomatis. 

Warkat Kliring

Berdasarkan pengertiannya warkat kliring adalah alat pembayaran non-tunai yang dihitung berdasarkan beban nasabah atau bank melalui kliring. Beberapa warkat kliring yang harus diketahui adalah cek, bilyet giro, nota debet, nota kredit, Surat Bukti Penerimaan Transfer (SBPT), dan jenis warkat lainnya yang sudah disetujui oleh BI.

Contoh Kliring

Jika Anda belum pernah mengirim uang secara kliring maka contoh setoran kliring adalah wesel, cek, bilyet, nota debet, nota kredit, dan giro. Pastikan seseorang yang Anda kirim sesuai dengan ketentuan transfer kliring.

Sangat penting untuk memahami mekanisme transfer menggunakan kliring. Proses yang membutuhkan 2-3 hari harus dipahami agar Anda tidak terburu-buru ketika ingin mencairkan dana. Semoga informasi ini dapat membantu Anda jika ingin transfer menggunakan kliring.

QA

Investopedia. “Clearing

Gocardless. “What Is Clearing and How Does it Work?

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Inilah Pengertian, Jenis, Sistem, dan Cara Kerja Kliring!

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]