Semakin berkembangnya zaman, banyak orang yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya di berbagai instrumen investasi, salah satunya di reksadana pasar uang. Ketahui lebih lanjut mengenai serba-serbi reksadana pasar uang beserta keuntungan reksadana pasar uang pada artikel Inklusi Uang berikut ini.
Key Takeaways
- Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan seluruhnya pada produk pasar uang, deposito berjangka, atau obligasi yang masa sisa jatuh temponya kurang dari satu tahun.
- Dengan menginvestasikan dana kelolaan pada instrumen pasar uang, reksadana jenis ini memiliki tingkat fluktuasi atau volatilitas yang cenderung stabil dari waktu ke waktu serta tidak terlalu banyak terpengaruh oleh aktivitas pasar modal yang tengah bergejolak.
- Dikarenakan reksadana pasar uang berlikuiditas tinggi, hal ini memungkinkan investor untuk mencairkan reksadana kapan saja tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo layaknya deposito.
Apa Itu Reksadana Pasar Uang?
Daftar Isi
Banyak orang yang tertarik untuk berinvestasi di reksadana pasar uang karena sudah mengetahui keuntungan reksadana pasar uang serta kelebihannya dibandingkan dengan instrumen investasi yang lain. Namun sebelum memasuki pembahasan lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui apa itu reksadana pasar uang sebagai salah satu jenis dari reksadana.
Reksadana sendiri merupakan instrumen investasi berupa wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat atau investor, yang nantinya dana tersebut akan dikelola oleh Manajer Investasi. Nantinya dana hasil kelola akan diinvestasikan ke dalam bentuk portofolio efek seperti saham, obligasi, dan juga deposito.
Reksadana sendiri terbagi ke dalam empat jenis, yaitu reksadana saham, reksadana campuran, reksadana pendapatan tetap, dan reksadana pasar uang. Masing-masing dari reksadana tentunya memiliki profil tingkat risiko yang juga berbeda-beda.
Reksadana pasar uang adalah salah satu jenis reksadana yang dana kelolaannya diinvestasikan seluruhnya pada produk pasar uang, deposito berjangka, atau obligasi yang masa sisa jatuh temponya kurang dari satu tahun. Tingkat suku bunga acuan yang berubah akan mempengaruhi dari imbal hasil reksadana. Reksadana pasar uang bertujuan agar likuiditas dan modal investasi tetap terjaga.
Perbedaan Reksadana Pasar Uang dengan Deposito
Walaupun reksadana pasar uang sendiri menginvestasikan dananya pada instrumen deposito dan juga tingkat imbal hasil keuntungan reksadana pasar uang yang mirip dengan suku bunga deposito, namun terdapat perbedaan mendasar yang membedakan keduanya. Berikut perbedaan deposito dan reksadana pasar uang dari berbagai aspek.
Perbedaan Reksadana Pasar Uang dengan Deposito
Deposito | Reksadana Pasar Uang |
Deposito mengharuskan dana terlebih dahulu mengendap di bank dalam kurun waktu minimal satu bulan. | Reksadana pasar uang memiliki likuiditas yang tinggi sehingga investor dapat melakukan pembelian serta penjualan kapanpun investor mau tanpa harus menunggu dana mengendap terlebih dahulu. |
Imbal hasil dari deposito akan dikenakan pajak final sebesar 20 persen. | Imbal hasil keuntungan reksadana pasar uang tidak dikenakan pajak karena reksadana pasar uang bukanlah objek pajak. |
Deposito diterbitkan oleh pihak bank dan dijamin oleh LPS atau Lembaga Penjamin Simpanan dengan syarat dan ketentuan tertentu. | Reksadana pasar uang adalah produk investasi yang dananya dikelola oleh Manajer Investasi sehingga tidak terdapat jaminan pada dana investor. Walaupun tidak dijamin, reksadana pasar uang tetap diawasi oleh OJK |
Deposito bank biasanya dimulai dengan saldo yang cukup tinggi, minimal Rp 10 juta. | Reksadana pasar uang dapat dibeli dengan modal yang tidak besar. Mulai dari Rp 10.000, investor dapat berinvestasi di reksadana pasar uang. |
Keuntungan Reksadana Pasar Uang
Dari pembahasan mengenai perbedaan mendasar antara reksadana pasar uang dengan deposito, setidaknya sudah tergambar beberapa keuntungan reksadana pasar uang dibandingkan dengan deposito atau bahkan dengan instrumen investasi lainnya. Berikut penjelasan mengenai keuntungan reksadana pasar uang yang bisa dijadikan alasan untuk berinvestasi pada produk investasi ini.
1. Risiko berinvestasi yang relatif rendah
Keuntungan reksadana pasar uang yang pertama adalah risiko berinvestasinya yang relatif lebih rendah ketimbang instrumen investasi yang lain. Cara kerja reksadana pasar uang sendiri adalah menginvestasikan dana kelolaan pada instrumen pasar uang, termasuk juga surat utang jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
Dengan menginvestasikan dana kelolaan pada instrumen pasar uang, reksadana jenis ini memiliki tingkat fluktuasi atau volatilitas yang cenderung stabil dari waktu ke waktu serta tidak terlalu banyak terpengaruh oleh aktivitas pasar modal yang tengah bergejolak. Investor yang menaruh uangnya pada reksadana pasar uang akan tetap bisa mendapatkan potensi keuntungan pada saat pasar modal sedang fluktuatif.
2. Likuiditas yang tinggi
Keuntungan reksadana pasar uang yang selanjutnya adalah tingkat likuiditasnya yang tinggi. Dikarenakan reksadana pasar uang berlikuiditas tinggi, hal ini memungkinkan investor untuk mencairkan reksadana kapan saja tanpa harus menunggu waktu jatuh tempo layaknya deposito. Dikarenakan tidak adanya waktu jatuh tempo, reksadana dapat dicairkan tanpa perlu khawatir terkena biaya penalti ketika melakukan pencairan.
Dengan keuntungan reksa dana pasar uang ini, investor jadi tidak perlu khawatir apabila tiba-tiba perlu untuk mencairkan dana yang sudah berkembang. Saat kondisi pasar sedang tidak stabil atau tiba-tiba ada kepentingan tertentu, investor dapat langsung mencairkan dana yang sudah diinvestasikan pada reksadana pasar uang.
3. Imbal hasil reksadana pasar uang tidak dikenakan pajak
Keuntungan reksadana pasar uang selanjutnya adalah return atau imbal hasil yang tidak dikenakan pajak. Hal ini bisa terjadi karena reksadana pasar uang bukanlah termasuk objek pajak. Berbeda dengan deposito yang merupakan objek pajak, imbal hasil yang didapatkan dari deposito akan dikenakan pajak sebesar 20 persen dari imbal hasil yang diterima.
4. Keuntungan yang lebih tinggi ketimbang deposito
Keuntungan reksadana pasar uang selanjutnya adalah kemungkinan untuk bisa dapat imbal hasil yang lebih besar dari deposito. Perlu diketahui bahwasanya imbal hasil yang didapatkan dari deposito ditentukan oleh perubahan nilai suku bunga acuan yang diatur oleh bank. Apabila suku bunga acuan mengalami penurunan, maka bunga deposito juga ikut turun merespon penurunan suku bunga.
Sedangkan untuk reksadana pasar uang, imbal hasil yang didapatkan akan lebih besar dari deposito. Hal ini dikarenakan pada reksadana pasar uang, dana kelolaan yang didepositokan jumlahnya besar. Karena jumlah dana depositonya yang besar, maka bunga yang didapatkan akan lebih tinggi dibandingkan dengan nasabah individu biasa.
Selain itu juga, keuntungan reksadana pasar uang bisa didapatkan dari surat utang dengan jangka waktu singkat. Imbal hasil dari surat utang tenor singkat ini juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan bunga bank. Belum lagi, imbal hasil akhir yang didapatkan pada reksadana pasar uang sudah tidak akan dikenakan pajak. Ketiga hal tersebut memungkinkan reksadana pasar uang punya tingkat keuntungan lebih tinggi ketimbang deposito bank.
5. Tidak membutuhkan modal dalam jumlah besar
Tidak seperti deposito yang membutuhkan dana minimal yang cukup besar untuk memulai deposito, reksadana pasar uang dapat dibeli dengan modal yang tidak besar. Dengan besar modal mulai dari Rp 10.000 saja, pemodal sudah bisa memulai investasi di reksadana pasar uang.
Dikarenakan cara kerja reksadana pasar uang yang menghimpun dana dari pemodal dalam jumlah besar, persentase imbal hasil yang didapatkan akan tetap sama dengan investor yang berinvestasi hingga miliaran. Hal tersebut membuat instrumen investasi ini cocok bagi investor yang belum memiliki modal yang besar.
6. Dana dikelola oleh Manajer Investasi yang berpengalaman
Keuntungan reksadana pasar uang selanjutnya adalah dana yang dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman. Dana dari para investor yang telah dihimpun untuk reksadana pasar uang akan dikelola oleh manajer investasi yang pastinya memiliki keahlian dan pengalaman di bidang investasi pada berbagai instrumen pasar uang yang ada..
7. Bisa digunakan untuk diversifikasi investasi
Keuntungan reksadana pasar uang selanjutnya adalah kemampuannya untuk dapat dijadikan diversifikasi investasi bagi para investor dengan profil risiko yang lebih tinggi. Apabila pasar saham atau obligasi sedang fluktuatif dan mengalami ketidakpastian, dana bisa terlebih dahulu diinvestasikan di reksadana pasar uang yang sifatnya cenderung lebih stabil guna mempertahankan nilai investasi.
Risiko Reksadana Pasar Uang
Terlepas dari keuntungan reksadana pasar uang yang banyak, instrumen ini tentunya tidak terlepas dari risiko yang bisa terjadi. Walaupun dikenal dengan instrumen investasi berisiko rendah, ada baiknya para investor untuk tetap mengenal risiko yang dapat terjadi di reksadana pasar uang.
1. Risiko penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Risiko terjadinya penurunan NAB dapat terjadi dikarenakan oleh berbagai hal seperti akibat turunnya harga efek portofolio, perubahan tingkat suku bunga bank yang mempengaruhi nilai imbal balik dari reksadana pasar uang, wanprestasi dari bank, dan lain sebagainya.
2. Risiko Gagal Bayar atau Wanprestasi
Walaupun rendah, risiko wanprestasi atau gagal bayar tetaplah ada. Gagal bayar yang dimaksud adalah kegagalan manajer investasi dalam mengembalikan dana kelolaan investasi kepada investor. Risiko gagal bayar ini mungkin terjadi apabila terjadi penarikan besar-besaran yang menyebabkan manajer investasi akan sulit mengembalikan dana investasi.
3. Risiko Likuiditas
Reksadana pasar uang terkenal dengan tingkat likuiditasnya yang tinggi sehingga memungkinkan investor untuk mencairkan dananya kapan saja. Namun terdapat kondisi di mana aset reksadana ini menjadi sulit untuk dijual kembali. Kondisi ini dapat terjadi ketika seluruh pemegang unit reksadana ingin mencairkan dana dengan menjual aset yang mereka miliki.
Hal tersebut menyebabkan manajer investasi akan mengalami kesulitan untuk mempersiapkan dana tersebut dan berakhir kepada para investor yang juga kesulitan untuk mencairkan dana pada instrumen yang dimiliki.
4. Risiko Ekonomi dan Politik
Iklim ekonomi dan politik yang tengah terjadi juga dapat mempengaruhi perkembangan aset investasi termasuk juga reksadana pasar uang. Maka dari itu, calon investor juga bisa update dengan kondisi ekonomi dan politik agar dapat membuat keputusan investasi yang tepat.
Investasi Reksadana Pasar Uang untuk Pemula
Reksadana pasar uang dikenal dengan risiko yang rendah dari berbagai aspek apabila dibandingkan dengan instrumen investasi lain. Selain itu juga biaya minimum investasi yang dibutuhkan untuk reksadana pasar uang tidak terlalu besar. Maka dari itu, produk-produk reksadana pasar uang sangatlah cocok bagi para investor pemula yang ingin mendapatkan keuntungan reksadana pasar uang yang lebih besar daripada deposito.
Biasanya, reksadana pasar uang ini disarankan kepada investor pemula karena sifatnya yang cenderung stabil dan tidak begitu terpengaruh dengan fluktuasi pasar modal. Oleh karena itu, reksadana pasar uang akan cocok bagi investor pemula dengan profil risiko konservatif yang tetap ingin mendapatkan keuntungan namun masih takut akan risiko kerugian yang mungkin didapatkan.
Namun perlu diketahui bahwasanya semakin rendahnya risiko investasi, maka potensi imbal hasil yang dapat diberikan juga tidak akan sebesar instrumen investasi dengan risiko yang tinggi. Dengan sifat tersebut, reksadana pasar uang cocok untuk investasi low risk jangka pendek guna mempertahankan modal investasi.
Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik 2022
Berikut merupakan daftar rekomendasi reksadana pasar uang yang cocok untuk dijadikan investasi versi Inklusi Uang.
Rekomendasi Reksadana Pasar Uang Terbaik (Per September 2022)
Reksadana Pasar Uang | 1 Year (%) | AUM |
Sucorinvest Money Market Fund | 4.70% | 10.52T |
Sucorinvest Sharia Money Market Fund | 4.27% | 3.32T |
Syailendra Sharia Money Market Fund | 4.04% | 369.53B |
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia | 3.93% | 79.69B |
Trim Kas 2 | 3.57% | 3.92T |
Syailendra Dana Kas | 3.73% | 5.49T |
Danamas Rupiah Plus | 3.79% | 2.78T |
Baca juga: Apa Itu Manajer Investasi? Tugas, Kelebihan, & Kekurangannya
Berikut tadi merupakan artikel mengenai serba-serbi reksadana pasar uang beserta dengan keuntungan reksadana pasar uang yang menjadikannya instrumen investasi yang cocok bagi investor pemula dengan profil risiko yang rendah. Apabila Anda ingin mempelajari lebih lanjut mengenai reksadana dan investasi lebih dalam, Anda dapat membaca beberapa artikel lainnya di Inklusi Uang.
QA
Investopedia. “Money Market Funds: What They Are, How They Work, Pros and Cons“
Tidak ada komentar