High risk artinya tingkat ketidakpastian atau peluang terjadinya kerugian yang tinggi dalam suatu investasi.
Seperti kita ketahui, investasi adalah suatu kegiatan yang selalu membawa risiko, dan terdapat sebuah konsep “High Risk High Return“.
Konsep ini menyatakan bahwa, semakin tinggi risiko suatu investasi, maka potensi keuntungan yang dapat diraih akan lebih besar. Well, jual beli saham adalah salah satu contohnya.
Nah, artikel berikut akan menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu high risk, artinya dalam dunia investasi, serta beberapa contoh yang dapat menjadi pertimbangan bagi para investor. Langsung saja, yuk, simak ulasan berikut ini!
Memahami Arti High Risk
Daftar Isi
Risiko tinggi atau high risk artinya merujuk pada tingkat ketidakpastian atau peluang terjadinya kerugian dalam suatu investasi.
Investasi dengan risiko tinggi cenderung lebih fluktuatif dan rentan terhadap perubahan pasar, ekonomi, serta faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi performa.
Meskipun investasi high risk menawarkan potensi keuntungan besar, investor juga harus siap untuk menghadapi risiko kerugian yang signifikan.
Kaitan High Risk dan High Return
“High risk” (risiko tinggi) dan “high return” (imbal hasil tinggi) sebenarnya merupakan dua hal yang berlawanan.
Namun, dalam konteks investasi, keduanya dapat menjadi kesatuan yang saling berkaitan. Mengapa demikian?
Pada dasarnya, hal ini disebabkan oleh sifat investasi yang tidak dapat diprediksi dengan pasti.
Nilai investasi selalu dipengaruhi oleh fluktuasi pasar, mekanisme ekonomi, inflasi, dan faktor lainnya.
Inilah yang menyebabkan risiko (risk) sebagai situasi tak diinginkan, seperti kerugian investasi.
Sementara itu, pengembalian (return) juga dipengaruhi oleh faktor serupa, tetapi merupakan situasi yang diharapkan.
Keduanya berjalan beriringan, dan dalam konteks ini, investor harus melakukan analisis mendalam terhadap instrumen investasi yang akan dipilih.
Manfaat Penerapan High Risk High Return dalam Investasi
Investasi high risk artinya, risiko tinggi dapat meningkatkan nilai portofolio. Dengan kata lain, penerapannya akan memberikan sejumlah keuntungan bagi investor.
Adapun beberapa manfaat penerapan konsep tersebut antara lain yaitu:
- Peluang mendapatkan hasil yang lebih tinggi daripada investasi dengan risiko rendah.
- Meningkatkan diversifikasi dan mengurangi risiko keseluruhan portofolio.
- Kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang pasar keuangan dan mengelola risiko.
- Cocok untuk investor dengan toleransi risiko yang tinggi.
Baca juga: Berminat Investasi Saham? Kenali Tujuan dan Keuntungannya
Contoh High Risk High Return
Adapun beberapa contoh investasi yang menerapkan konsep high risk high return, di antaranya yaitu:
1. Kontrak Opsi Saham (KOS)
Kontrak Opsi Saham (KOS) adalah produk derivatif yang memberikan investor hak untuk membeli atau menjual saham pada harga dan tanggal tertentu di masa depan.
KOS termasuk investasi dengan risiko tinggi karena nilai kontraknya tergantung pada fluktuasi harga saham yang mendasarinya.
Jika perubahan harga saham tidak sesuai dengan perkiraan, investor dapat mengalami kerugian yang signifikan.
Namun, KOS juga dapat memberikan potensi keuntungan besar jika nilai saham bergerak sesuai prediksi.
2. Cryptocurrency
Cryptocurrency, seperti Bitcoin, adalah bentuk aset digital yang diperdagangkan secara online.
Cryptocurrency adalah investasi high risk karena nilai aset ini sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar dan perubahan regulasi.
Meskipun memberikan kesempatan untuk keuntungan besar, cryptocurrency juga rentan terhadap risiko keamanan cyber dan penipuan.
3. Initial Public Offering (IPO)
Initial Public Offering (IPO) adalah investasi di suatu perusahaan yang baru saja mencatatkan sahamnya di pasar saham.
IPO dapat memberikan pengembalian yang tinggi jika harga saham naik setelah penawaran saham pertama.
Namun, investasi dalam IPO juga memiliki risiko tinggi karena masih ada kemungkinan perusahaan tersebut gagal menghasilkan keuntungan dan harga sahamnya tidak naik sesuai harapan.
Baca juga: Suku Bunga: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghitungnya
4. High Yield Bonds
High yield bonds adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dengan tingkat risiko kredit tinggi.
High yield bonds memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi kualitas investasi.
Namun, di sisi lain, obligasi ini juga memiliki risiko gagal bayar yang lebih tinggi.
Jika perusahaan yang menerbitkan obligasi tidak mampu membayar bunga atau pokoknya, investor dapat kehilangan sebagian atau seluruh investasi.
5. Venture Capital
Venture capital adalah jenis investasi di mana investor memberikan modal untuk mendukung perkembangan startup atau perusahaan rintisan.
Investasi ini memiliki potensi keuntungan besar jika startup tersebut sukses menghasilkan keuntungan yang signifikan.
Namun, risiko kegagalan juga tinggi karena banyak startup yang tidak berhasil mencapai kesuksesan.
Nah, itu tadi sederet informasi seputar konsep high risk, artinya dalam investasi, manfaat penerapan, serta beberapa contoh yang bisa menjadi pertimbangan bagi para investor.
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa high risk artinya adalah suatu ketidakpastian dalam dunia investasi.
Namun, meskipun high risk artinya berkaitan erat dengan risiko, hal ini justru memberikan peluang pengembalian yang tinggi.
Oleh karena itu, konsep high risk high return ini membutuhkan analisis mendalam, agar investor bisa mendapatkan tingkat pengembalian yang sesuai dengan harapan.
Demikian artikel mengenai high risk dari Inklusi uang, semoga bermanfaat!
Baca juga: Emiten: Pengertian, Tujuan, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Tidak ada komentar