1. Investasi

Earning Per Share (EPS): Arti, Manfaat, & Cara Menghitungnya

Dalam melakukan investasi, setiap orang pastinya ingin mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu, perusahaan berupaya untuk meningkatkan laba bisnis agar para pemegang sahamnya meraih tujuan investasi dengan optimal. Earning per share adalah salah satu analisis rasio keuangan yang membantu investor dalam mencapai tujuan investasinya.

Di kesempatan kali ini, Inklusi Uang akan menjelaskan kepada Anda mengenai informasi yang berkaitan dengan earning per share. Adapun informasi yang akan dibahas diantaranya yaitu pengertian, manfaat, rumus, hingga cara menghitung earning per share. Simak pembahasaan mengenai earning per share selengkapnya di bawah ini, ya.

Key Takeaways

  • Earning per share adalah salah satu rasio keuangan yang didapatkan dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar di pasar modal dalam periode waktu tertentu.
  • Nilai EPS ini biasanya dimanfaatkan oleh pihak eksternal dari perusahaan terkait untuk dilakukan analisis dan dibandingkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Analisis tersebut nantinya akan menghasilkan rasio keuangan lebih lanjut, yaitu price earning ratio atau PER (Rasio P/E).
  • Nilai EPS dapat membantu investor untuk melihat nilai saham perusahaan apakah dalam performa yang baik untuk dijadikan sebagai instrumen investasi.

Apa Itu Earning Per Share?

Pengertian earning per share adalah salah satu rasio keuangan yang didapatkan dengan membagi laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar di pasar modal dalam periode waktu tertentu. 

Earning per share atau biasa disingkat dengan EPS ini merupakan rasio keuangan yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba bersih bagi para pemegang sahamnya secara umum. 

Oleh karena itu, earning per share adalah rasio yang mencerminkan laba bersih para pemegang saham untuk setiap satu lembar saham dari perusahaan terkait.

Nilai EPS ini biasanya dimanfaatkan oleh pihak eksternal dari perusahaan terkait untuk dilakukan analisis dan dibandingkan dengan harga saham perusahaan tersebut. Analisis tersebut nantinya akan menghasilkan rasio keuangan lebih lanjut, yaitu price earning ratio atau PER (Rasio P/E).

Manfaat Earning Per Share untuk Perusahaan

EPS memiliki beberapa fungsi yang bermanfaat bagi perusahaan. Manfaat earning per share adalah sebagai berikut.

1. Sebagai Transparansi Keuangan

Pada umumnya, nilai earning per share dalam satu periode akan dilaporkan pada laporan laba rugi suatu perusahaan. Hal ini bertujuan sebagai transparansi kondisi finansial perusahaan terutama bagi perusahaan yang melakukan Initial Public Offering atau IPO.

2. Untuk Menghitung Price Earning Ratio

EPS dapat dianalisis lebih lanjut untuk mendapatkan PER atau Price Earning Ratio. PER merupakan rasio keuangan untuk mengukur nilai saham berdasarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih. PER ini dijadikan sebagai tolak ukur investor dalam menilai pertumbuhan laba bersih perusahaan.

3. Dapat Mempengaruhi Harga Saham

Jika perusahaan mendapatkan keuntungan atau laba yang cukup besar dari tiap lembar sahamnya, perusahaan tersebut artinya memiliki dana yang cukup untuk memberikan pembayaran dividen kepada para pemegang sahamnya. Pembayaran dividen inilah yang dapat mempengaruhi harga saham di pasar modal nantinya.

Penggunaan Earning Per Share dalam Analisis Finansial

Earning per share adalah salah satu indikator yang cukup penting digunakan dalam menentukan tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Selain itu, EPS ini juga digunakan untuk mendapatkan price earning ratio seperti yang telah dijelaskan di atas. 

Nilai EPS dapat membantu investor untuk melihat nilai saham perusahaan apakah dalam performa yang baik untuk dijadikan sebagai instrumen investasi. Investor juga dapat membandingkan EPS dengan harga saham di pasar modal untuk mengukur keuntungan yang akan didapatkan apabila hendak menanamkan modalnya pada saham tersebut.

Apa yang Mempengaruhi Nilai Earning Per Share?

Nilai earning per share dapat naik ataupun turun karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang dapat mempengaruhi nilai earning per share adalah sebagai berikut.

1. Laba bersih perusahaan

Laba bersih dari perusahaan merupakan laba yang didapatkan dari jumlah selisih pendapatan serta biaya-biaya yang telah dikurangi oleh kewajiban, seperti pajak.

2. Jumlah saham yang beredar

Jumlah saham yang beredar juga mempengaruhi nilai earning per share karena menentukan bagaimana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih untuk setiap saham yang dipegang oleh investornya.

3. Perbandingan persentase peningkatan atau penurunan laba bersih dengan peningkatan atau penurunan jumlah lembar saham yang beredar

Sesuai dengan pengertiannya, earning per share dihitung menggunakan laba bersih perusahaan dan jumlah saham yang beredar. Apabila kedua indikator tersebut mengalami peningkatan dan penurunan, maka hal ini akan mempengaruhi nilai earning per share perusahaan terkait.

Rumus Earning Per Share dan Contoh Perhitungannya

Untuk menghitung earning per share sebuah perusahaan, laporan dan neraca keuangan sangat diperlukan. Informasi yang terdapat pada neraca keuangan dan digunakan pada perhitungan EPS diantaranya yaitu jumlah saham yang diterbitkan pada akhir periode, dividen dari saham preferen (jika ada), serta pendapatan atau laba bersih.

Earning per share adalah rasio keuangan yang dapat dihitung menggunakan rumus pasti. Adapun rumus untuk menghitung earning per share adalah sebagai berikut.

Earning Per Share = (pendapatan bersih – dividen preferen) / jumlah saham yang beredar pada periode waktu tersebut

Agar Anda dapat memahami rumus earning per share dengan baik, Inklusi Uang akan memberikan contoh perhitungan yang dapat mudah dipahami. Contoh perhitungan earning per share adalah sebagai berikut.

Contoh:

Melalui laporan neraca keuangannya, diketahui perusahaan DVC memiliki laba bersih sebesar Rp. 2 miliar dan jumlah saham yang beredar sebanyak 10 juta lembar pada akhir periode. Selain itu, perusahaan DVC juga mengumumkan pembagian dividen untuk para pemegang sahamnya dengan total Rp. 500 juta. Perhitungan earning per share perusahaan DVC yaitu:

EPS = (pendapatan bersih – dividen preferen) / jumlah saham yang beredar

EPS = (Rp. 2 miliar – Rp. 500 juta) / 10 juta

EPS = Rp. 150 per lembar

Dengan demikian, Anda dapat mengetahui bahwa nilai earning per share perusahaan DVC adalah sebesar Rp. 150 untuk 1 lembar sahamnya.

Demikian pembahasan mengenai earning per share yang dapat Inklusi Uang jelaskan melalui artikel ini. Semoga melalui artikel ini, Anda dapat mengetahui bahwa earning per share adalah metode analisis yang perlu dipahami untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya melalui penanaman modal baik bagi perusahaan maupun investor.

QA

Investopedia. “Earnings Per Share (EPS)

Corporate Finance Institute. “Earnings Per Share Formula (EPS)

The Motley Fool. “What Is Earnings Per Share?

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Earning Per Share (EPS): Arti, Manfaat, & Cara Menghitungnya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]