1. Investasi

Apa Itu Dilusi? Kenali Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

Berbagai kondisi finansial yang berkaitan dengan kepemilikan saham dapat terjadi dalam kegiatan penanaman modal. Salah satu kondisi finansial tersebut yaitu dilusi. Dilusi adalah situasi yang merujuk kepada penurunan jumlah kepemilikan saham dari suatu perusahaan. Lantas, bagaimana dilusi saham bisa terjadi?

Melalui pembahasan kali ini, Inklusi Uang akan mengulas seluruh informasi yang berkaitan dengan kondisi dilusi pada dunia investasi. Adapun informasi seputar dilusi yang akan Inklusi Uang bahas diantaranya yaitu pengertian, penyebab, dampak, hingga contoh kondisi dilusi pada saham yang dapat terjadi pada perusahaan. Simak informasi dilusi selengkapnya di sini.

Key Takeaways

  • Dilusi adalah situasi dimana terjadinya penurunan persentase kepemilikan saham dari suatu perusahaan yang terjadi karena perusahaan tersebut menambahkan jumlah total saham yang diedarkan pada pasar modal sedangkan investor terkait tidak membeli saham baru.
  • Walaupun dapat menurunkan nilai saham, dilusi adalah hal yang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan. Hal ini biasanya merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan yang baik.
  • Pihak perusahaan, seperti pendiri maupun tim finansial, perlu memahami dilusi ini dengan baik. Pasalnya, dilusi adalah situasi yang dapat mempengaruhi nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan maupun para pemegang sahamnya secara langsung.

Apa Itu Dilusi?

Sebenarnya, apa itu dilusi? Arti dilusi adalah situasi dimana terjadinya penurunan persentase kepemilikan saham dari suatu perusahaan yang terjadi karena perusahaan tersebut menambahkan jumlah total saham yang diedarkan pada pasar modal sedangkan investor terkait tidak membeli saham baru.

Dengan demikian, dilusi adalah kondisi dengan terjadinya pengurangan persentase saham, bukan pengurangan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh investor terkait. Selain itu, saham dilusi adalah hal yang juga dapat terjadi ketika pemegang opsi saham, seperti karyawan perusahaan atau pihak internal, menggunakan opsi mereka.

Pihak perusahaan, seperti pendiri maupun tim finansial, perlu memahami dilusi ini dengan baik. Pasalnya, dilusi adalah situasi yang dapat mempengaruhi nilai saham yang dimiliki oleh perusahaan maupun para pemegang sahamnya secara langsung.

Penyebab Terjadinya Dilusi

Kondisi dilusi disebabkan oleh beberapa hal. Adapun penyebab terjadinya dilusi adalah sebagai berikut.

  • Perusahaan melakukan penerbitan jumlah saham lebih banyak dalam rangka pendanaan atau untuk mencari modal tambahan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan kinerja operasional atau untuk melunasi kewajiban yang belum dibayar.
  • Suatu perusahaan membeli perusahaan lain. Hal ini dapat meningkatkan jumlah saham yang beredar kepada para pemegang saham dari perusahaan yang diakuisisi.
  • Suatu perusahaan menawarkan opsi saham kepada karyawan internal atau sekuritas opsional lainnya. Apabila dieksekusi, opsi saham ini akan dikonversi menjadi saham perusahaan dan membuat jumlah saham perusahaan yang beredar pada pasar meningkat.
  • Beberapa perusahaan melakukan penerbitan waran atau sekuritas yang dapat dikonversi lainnya. Waran biasanya diberikan oleh perusahaan kepada pemberi pinjaman sebagai jaminan. Jika waran dikonversi oleh pemiliknya, jumlah saham yang beredar akan bertambah.

Dampak yang Disebabkan oleh Dilusi

Dilusi saham yang terjadi akan mengakibatkan beberapa dampak baik bagi perusahaan maupun pemegang sahamnya. Adapun dampak yang disebabkan oleh dilusi adalah sebagai berikut.

  • Akan mempengaruhi nilai portofolio dan harga saham pemiliknya
  • Berpotensi mengurangi atau bahkan menghilangkan nilai saham dan hak suara yang dimiliki oleh investor terhadap suatu perusahaan 
  • Dapat mempengaruhi earning per share (EPS) atau laba per saham dari suatu perusahaan

Walaupun dapat menurunkan nilai saham, dilusi adalah hal yang tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan. Hal ini biasanya merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan dengan tujuan yang baik. 

Karena, perusahaan ketika melakukan penerbitan saham baru biasanya akan menunjukkan perubahan. Selain itu, ketika karyawan atau pemilik opsi saham menggunakan haknya, biasanya harga saham akan naik. Maka dari itu, dilusi saham yang terjadi karena faktor-faktor tersebut dapat dipertimbangkan sebagai proses pertumbuhan perusahaan yang baik.

Bagaimana Kondisi Dilusi pada Saham Terjadi?

Saat akan melakukan go public, sebuah perusahaan biasanya akan melalui penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) pada pasar. Sejumlah saham yang telah disetujui lalu akan ditawarkan terlebih dahulu. Saham yang beredar tersebut dikenal dengan istilah float

Selanjutnya, apabila perusahaan mengeluarkan saham tambahan melalui penawaran saham sekunder, perusahaan tersebut berpotensi mengalami dilusi saham.

Misalnya, suatu perusahaan diasumsikan menerbitkan 100 saham kepada 100 pemegang sahamnya dengan masing-masing kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki yaitu sebesar 1 persen.

Kemudian, perusahaan tersebut mengeluarkan 100 saham baru kepada para pemegang saham lainnya. Hal ini akan mengakibatkan kepemilikan saham para pemegang sahamnya akan berkurang menjadi 0,5 persen.

Aturan Penambahan Saham yang Beredar di Indonesia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dilusi adalah kondisi yang secara umum diakibatkan oleh penambahan jumlah saham yang beredar. Penambahan saham yang beredar oleh perusahaan di Indonesia telah diatur oleh hukum yang berlaku. Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas serta UUPT Pasal 43.

Di dalam undang-undang tersebut menjelaskan bahwa saham yang baru akan dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka penambahan modal, perlu ditawarkan terlebih dahulu kepada setiap pemegang saham terdahulunya agar pemilik saham tersebut dapat menghindari dilusi saham yang berpotensi terjadi.

Jika pemegang saham terdahulunya telah mengambil keputusan terkait dengan penerbitan saham baru tersebut, perusahaan baru dapat melakukan penawaran kepada pemegang saham baru agar bisa mendapatkan modal tambahan. Hal ini biasa dikenal dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Seperti itulah tadi penjelasan mengenai pengertian, penyebab, dampak, serta bagaimana kondisi dilusi saham dapat terjadi. Dilusi adalah situasi yang mungkin saja terjadi pada suatu perusahaan dan hal ini bisa berdampak baik bagi investor maupun perusahaan itu sendiri. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda mengenai dunia investasi secara jelas.

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Apa Itu Dilusi? Kenali Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]