1. Ekonomi Bisnis

Conflict of Interest: Contoh & Dampaknya bagi Perusahaan

Conflict of interest adalah hal yang dapat ditemukan dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu dalam ekosistem bisnis. Hal ini merupakan masalah yang cukup sering terjadi terlebih dalam dunia kerja, baik bagi pemilik usaha atau pekerjanya. Oleh karena itu, konflik kepentingan ini harus dikenali dan diperhatikan oleh para pelaku usaha yang berbisnis di dalamnya. Lantas, apa arti conflict of interest sebenarnya?

Di artikel kali ini, Inklusi Uang akan memberikan Anda informasi seputar conflict of interest atau konflik kepentingan yang terjadi dalam dunia bisnis. Pengertian, jenis, dampak, hingga contoh conflict of interest adalah beberapa informasi yang akan Anda dapatkan melalui pembahasan ini. Simak informasi selengkapnya pada penjelasan di bawah ini.

  • Conflict of interest artinya yaitu keadaan dimana seseorang selaku karyawan atau pekerja dalam sebuah perusahaan yang lebih mementingkan kepentingannya sendiri di atas dari kepentingan perusahaan atau organisasi.
  • Penyebaran informasi rahasia perusahaan juga menjadi salah satu tindakan yang terkait dengan konflik kepentingan.
  • Dampak yang ditimbulkan dari conflict of interest adalah salah satunya yaitu reputasi karyawan menjadi rusak dan membuat hubungan kerja karyawan tersebut dengan rekan kerja lainnya menjadi kurang baik.

Memahami Arti Conflict of Interest

Secara umum, conflict of interest artinya yaitu keadaan dimana seseorang selaku karyawan atau pekerja dalam sebuah perusahaan yang lebih mementingkan kepentingannya sendiri di atas dari kepentingan perusahaan atau organisasi. Sehingga, karyawan tersebut menjadi tidak bisa diandalkan terhadap tugas atau tanggung jawabnya dalam pekerjaan.

Spesifiknya, conflict of interest adalah keadaan individu seorang karyawan yang memiliki kepentingan pribadi, seperti status, harta, reputasi, dan lain sebagainya, lebih dari kepentingan perusahaan yang dapat menyebabkan keputusannya menjadi bias. Oleh karena itu, konflik kepentingan ini sangat berbahaya bagi operasional, pendapatan, hingga rahasia perusahaan terkait.

Aktivitas yang Terkait dengan Conflict of Interest

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, conflict of interest adalah keadaan individu pekerja yang menempatkan kepentingan pribadinya di atas kepentingan perusahaan. Dengan demikian, terdapat beberapa aktivitas yang terkait dengan konflik kepentingan ini. Aktivitas tersebut diantaranya yaitu nepotisme, kompensasi yang berlebihan, serta self dealing.

Nepotisme

Nepotisme merupakan sebuah praktik pemberian bantuan dalam hal rekrutmen, transfer, promosi, ataupun pemutusan hubungan kerja kepada kenalan atau kerabat agar dapat diberi kemudahan namun bukan disebabkan oleh kinerja atau kompetensinya.

Hal ini menjadi salah satu aktivitas yang terkait dengan konflik kepentingan karena tidak mementingkan kepentingan perusahaan yang mengedepankan profesionalisme. Maka dari itu, nepotisme merupakan perbuatan yang akan merugikan banyak pihak.

Pemberian Kompensasi yang Berlebihan

Khusus pada organisasi non profit, pemberian kompensasi, hadiah, ataupun tunjangan bagi para pemegang kepentingan, seperti direktur dan pejabat lain, akan mengakibatkan terjadinya konflik kepentingan.

Selain itu, pemberian kompensasi kepada pemegang kepentingan dalam perusahaan yang dilakukan oleh klien juga menjadi salah satu hal yang perlu dibatasi karena berpotensi menyebabkan terjadinya konflik kepentingan. Maka dari itu, banyak perusahaan yang melarang klien atau pelanggannya untuk memberikan hadiah kepada para pekerjanya secara pribadi.

Self dealing

Self dealing merupakan tindakan berupa transaksi berdasarkan kepentingan pribadi dari direksi atau pejabat dalam perusahaan dengan perseroan atau perusahaan. Tindakan ini sudah jelas dilarang dan telah melanggar hukum.

Aktivitas yang termasuk ke dalam tindakan self dealing ini adalah korupsi atau penggunaan dana perusahaan untuk membayar pinjaman pribadi atau pembelian saham yang dilakukan dari informasi orang dalam sehingga bersifat menguntungkan untuk individu tersebut.

Penyebaran Informasi Rahasia Perusahaan

Penyebaran informasi rahasia perusahaan juga menjadi salah satu tindakan yang terkait dengan konflik kepentingan. Informasi rahasia perusahaan wajib dijaga oleh seluruh pekerja di dalam perusahaan tersebut. Apabila terdapat karyawan yang menyebarkan rahasia perusahaan demi kepentingan pribadi, karyawan tersebut berpotensi untuk dipecat atau bahkan dituntut oleh perusahaan.

Dampak Conflict of Interest bagi Karyawan dan Perusahaan

Sebagai hal yang dapat terjadi dalam dunia kerja, conflict of interest adalah tindakan yang bisa memberikan dampak buruk bagi perusahaan maupun karyawan itu sendiri.

Dampak yang ditimbulkan dari conflict of interest adalah salah satunya yaitu reputasi karyawan menjadi rusak dan membuat hubungan kerja karyawan tersebut dengan rekan kerja lainnya menjadi kurang baik. Lebih parahnya, karyawan yang mengalami konflik kepentingan sangat parah bisa berujung pemecatan atau kehilangan pekerjaan.

Dari sisi perusahaan, conflict of interest adalah hal yang dapat mengakibatkan perusahaan sulit untuk mencapai targetnya. Selain itu, konflik kepentingan juga akan berdampak terhadap pendapatan usaha. Hal ini dikarenakan perusahaan menjadi tidak mendapatkan kepercayaan kembali dari konsumennya karena terjadi konflik kepentingan dari internal perusahaan.

Contoh Konflik Kepentingan dalam Dunia Nyata

Konflik kepentingan ini terjadi dari berbagai sisi dengan tujuan kepentingan pribadi, mulai dari sisi kepentingan harta, kepentingan keluarga atau kerabat dekat, kepentingan asrama, dan lain sebagainya. 

Sebagai contoh, seorang manajer mendapatkan bonus dari klien apabila melakukan apa yang diminta oleh klien tersebut namun bertentangan dengan kesepakatan bersama ataupun aturan yang berlaku di perusahaan. Hal ini tentu saja akan berdampak dan memperburuk kinerja perusahaan terkait.

Contoh lainnya yaitu konflik kepentingan dari sisi kepentingan keluarga atau kerabat dekat. Kepentingan ini biasanya berhubungan dengan tindakan nepotisme, yaitu pemberian perlakuan khusus terhadap keluarga atau kerabat dekat, seperti mempromosikan putra pemilik perusahaan untuk mendapatkan jabatan yang lebih tinggi walaupun tidak memiliki kinerja yang baik.  

Demikian penjelasan mengenai konflik kepentingan yang dapat Inklusi Uang berikan. Setelah penjelasan di atas, Anda diharapkan dapat memahami bahwa conflict of interest adalah hal yang penting untuk diatasi oleh pelaku bisnis. Jangan lupa ikuti terus laman web Inklusi Uang untuk informasi seputar keuangan, bisnis, dan finansial lainnya.

QA

Tidak ada komentar

Komentar untuk: Conflict of Interest: Contoh & Dampaknya bagi Perusahaan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    ARTIKEL TERBARU

    Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer untuk mengembangkan kekayaan. Namun, seperti semua bentuk investasi, perdagangan saham juga melibatkan risiko. Oleh karena itu, para investor perlu menggunakan berbagai strategi untuk meminimalkan risiko dan mengoptimalkan keuntungan. Salah satu konsep yang penting dalam perdagangan saham adalah Take Profit (TP). Apa itu TP, dan bagaimana cara menggunakannya […]
    Pada dunia perdagangan saham dan pasar keuangan, terdapat berbagai macam strategi yang digunakan para investor dan trader untuk mencari peluang keuntungan. Salah satu strategi yang sering digunakan adalah “pullback trading.” Apa itu pullback trading, dan bagaimana cara menggunakannya secara efektif? Mengidentifikasi Pullback dalam Grafik Saham Sebelum kita masuk ke dalam strategi pullback trading, penting untuk […]

    Trending

    Late charge adalah salah satu risiko yang harus tertanggung oleh pemegang kartu kredit. Denda ini dapat menjadi beban finansial yang cukup besar, terutama jika tagihan kartu kreditnya dalam jumlah yang besar. Kartu kredit merupakan alat pembayaran non-tunai yang merupakan salah satu produk bank. Kartu kredit memungkinkan pemegang kartu untuk melakukan transaksi pembelian barang atau jasa, […]
    Aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki wujud fisik tetapi masih dapat dilihat dan diidentifikasi. Meskipun tidak memiliki bentuk fisik, aset tak berwujud masih dapat menghasilkan pendapatan. Bagi sebuah perusahaan, aset tak berwujud pun bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka panjang. Agar dapat memahami aset tidak berwujud lebih mendalam, mari simak informasi selengkapnya di bawah […]
    Net working capital adalah salah satu aspek krusial dalam suatu perusahaan, sehingga tidak boleh diabaikan. Pasalnya, net working capital ini merupakan indikator likuiditas perusahaan dalam kemampuan membayar hutang jangka pendek. Dalam perhitungannya, net working capital atau disebut juga dengan modal kerja bersih melibatkan beberapa komponen, seperti aset lancar dan kewajiban lancar. Yuk, pahami lebih lanjut […]
    Menjadi seorang investor harus cermat dalam mempertimbangkan potensi yang didapatkan dari penanaman modal pada suatu emiten. Salah satu cara efektif guna mengetahui kelayakannya adalah dengan menggunakan metode penilaian investasi.  Dengan metode penilaian investasi yang efektif, para investor dapat mengenali potensi produk sebelum memutuskan untuk menanamkan modal untuk meminimalkan kerugian dan memaksimalkan profit atau keuntungan. Nah, […]